BITUNG – Dalam kehidupan masyarakat Indonesia masa kini kegiatan kerja bakti sering juga disebut gotong royong. Di Indonesia kerja bakti sudah ada sejak jaman kerajaan-kerajaan kuno.
Pada jaman itu rakyat desa dikerahkan bekerja untuk kepentingan raja, atau kepentingan yang bersifat keagamaan. Kegiatan kerja bakti timbul dan terlaksana karena inisiatif masyarakat itu sendiri atau karena adanya instruksi dari atasan atau pemimpin.
Sasaran kegiatan ini misalnya memperbaiki saluran air, memperbaiki jalan, membersihkan lingkungan pemukiman, membangun atau memperbaiki tempat ibadah, mempersiapkan sarana untuk suatu upacara, membersihkan kompleks pekuburan umum dan lain sebagainya.
Dengan mengikuti kerja bakti banyak manfaat yang diperoleh. Beberapa manfaatnya yaitu lingkungan menjadi bersih, tubuh menjadi sehat dan mempererat rasa persatuan. Mengapa kerja bakti perlu dilakukan? Kerja bakti dimaksudkan juga untuk bertemunya antar warga karena kesibukan sehari-hari. Dalam kerjabakti ini kita dapat menikmati susana sambil bersenda gurau yang dapat menimbulkan kegembiraan dan keakraban antar warga. Dalam kerja bakti para pejabat ataupun pemerintahan dapat memberikan semangat dan pengarahan dalam masalah kebersihan, sampah dan kebijakan pemerintahan.
Seperti yang dilakukan personel satgas TMMD ke-105 Kodim 1310/Bitung di Kantor camat Ranowulu Kota Bitung sebagai lokasi pelaksanaan TMMD ke-105 TA. 2019, bersama masyarakat dan perangkat kecamatan, dipimpin Camat Ranowulu, Diana E. Sambiran, SH, MAP.
Dengan karya bakti TNI ini, diharapkan semakin mempererat hubungan antara TNI dan Rakyat sehingga setiap permasalahan yang berat akan terasa ringan dan lebih cepat terselesaikan karena dilaksanakan secara bersama-sama. Juga sebagai sarana menumbuhkan kembali jiwa gotong royong yang saat ini.