DLH Bonawang Ubah Sisa Sayuran Busuk di Pasar Jadi Kompos

1
95
Beberapa petugas pengomposan DLH Bonawang Kotamobagu, saat finishing proses pembuatan pupuk kompos, (foto: TNews/Neno Karlina)

TNews, Kotamobagu – Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bonawang Kotamobagu, yang terletak di Desa Poyowa Kecil Kecamatan Kotamobagu Selatan, kini memanfaatkan sampah organik menjadi pupuk kompos. “Ya, kita memiliki alat pengomposan. Kompos ini kemudian kembali digunakan untuk tanaman di sekitar kantor,” kata Plt Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kotamobagu, Irawan Bambang Ginoga,” Senin, (02/12/2019).

Terpisah, Petugas Pengomposan TPA Bonawang, Bagi Paputungan, mengatakan bahan yang digunakan biasanya dari bekas sayuran busuk, atau daun sisa tebangan pohon. “Sampah dipilah dan hanya dipilih dari sampah organik, kemudian dicacah lalu bahan sampah organik tersebut digiling, setelah itu ditampung disuhu kelembabpan terntentu untuk menghasilkan pupuk kompos,” jelasnya.

Menurutnya, dari pengolahan sampah organik hingga menjadi pupuk sampah memerlukan waktu selama kurang lebih 35 hari sampai 45 hari, kemudian selanjutnya siap dikemas. “Untuk harga perkilo pupuk kompas dijual Rp. 1.000,00 atau perkarung sekitar Rp40 Ribu hingga Rp50 Ribu,” ungkapnya.

 

Neno Karlina

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses