TNews, INTERNASIONAL – Halaman tengah Masjidil Haram ditutup pada Kamis (5/3/2020) untuk dibersihkan. Para petugas menyemprotkan disinfektan guna menekan penyebaran virus corona di Arab Saudi. Foto dan video yang beredar menunjukkan daerah di sekitar Ka’bah benar-benar sepi pengunjung.
Hanya ada petugas kebersihan yang lalu lalang di sana, dan ini belum pernah terjadi sebelumnya. Area Ka’bah yang biasanya ramai pengunjung tidak terlihat ada aktivitas jemaah di sana. Sementara itu, petugas kebersihan sibuk mondar-mandir untuk membersihkan area bangunan suci tersebut.
Meski penangguhan umrah diberlakukan, warga negara dan penduduk Arab Saudi masih diperbolehkan mengunjungi Mekkah dan Madinah untuk berdoa di sana, asalkan mereka tidak melakukannya untuk tujuan umrah
Kumpulan pengunjung baru terlihat di dalam Masjidil Haram. Di kelompok-kelompok kecil itu para pengunjung berjalan mengelilingi Ka’bah dari luar pagar yang dipasang sebagai pembatas area pembersihan. Aturan ini diterapkan setelah Arab Saudi menangguhkan umrah dan melarang warga negara asing datang ke “Negeri Petrodollar” tersebut.
Sementara itu, untuk ibadah haji, belum diketahui apakah akan diberlakukan penundaan juga atau tidak. Konsul Haji KJRI Jeddah Endang Jumali mengatakan, sampai saat ini belum ada keputusan terkait haji dibatalkan atau tidak. “Pelaksanaan terus berjalan. Sampai saat ini belum ada keputusan terkait dibatalkannya pelaksanaan haji dari Saudi,” terangnya melalui pesan singkat pada Kamis (5/3/2020).
Halaman Masjidil Haram tidak pernah sepi sebelumnya, bahkan termasuk masjid tersibuk di Arab Saudi selama bulan-bulan umrah dan musim haji.
Tahun ini ibadah haji jatuh pada bulan Juli-Agustus, sedangkan umrah seharusnya mencapai puncak teramai pada April saat Ramadhan dimulai.
Menular dari Iran
Arab Saudi sejauh ini mengonfirmasi lima kasus virus corona, dan semuanya menjangkiti warga negara yang baru kembali dari Iran. Dilansir dari Daily Mail, Iran yang awalnya menganggap virus corona bukan masalah besar, kini justru keteteran dan menjadi negara Timur Tengah yang mencatatkan jumlah kasus infeksi terbanyak. Sampai berita ini dirilis pada Jumat (6/3/2020), negara yang dipimpin Hassan Rouhani tersebut memiliki 3.513 kasus infeksi virus Covid-19 dan 107 korban meninggal.
Data itu diambil dari South China Morning Post (SCMP). Untuk pasien sembuhnya, Iran mencatatkan 739 pasien pulih, menurut data dari Johns Hopkins University. Sebagai langkah antisipasi, Iran pekan lalu membatalkan shalat Jumat di kota-kota besar untuk mencegah penyebaran penyakit.
Pasukan siaga juga dikerahkan untuk membantu menangani krisis, perjalanan antara kota-kota besar dibatasi, dan situs-situs suci dibersihkan. Iran juga membebaskan lebih dari 54.000 tahanan sebagai upaya mencegah penyebaran virus corona di penjara-penjara yang penuh sesak.
Sumber : Kompas.com