TNews, BOLMONG – Bederdarnya video pelecehan seksual di salah satu SMK di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), yang viral di Media Sosial (Medsos) Senin (09/03/2020) kemarin mendapat perharian serius dari berbagai kalangan. Tak terkecuali senator Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dapil Sulawesi Utara (Sulut), Cheerish Hariette Mokoagow (CHM).
Melalui keterangan tertulisnya, Selasa (10/03/2020), CHM mengatakan, kejadian yang terjadi tersebut, menambah deretan bullying yang terjadi di sekolah. Untuk itu, perlu tindakan tegas dari pihak yang berwenang agar kejadian semacam itu tidak terjadi lagi. “Ketegasan diperlukan sebagai pesan kepada siapapun bahwa tindakan pelecehan seperti itu adalah suatu pelanggaran. Perbuatan yang tak pantas dilakukan oleh siapapun, apalagi oleh orang yang terdidik,” ungkap Cheerish.
Senator yang asal Kabupaten Bolaang Mongondow itu menyesalkan peristiwa yang terjadi tersebut. Menurutnya, peristiwa itu mesti menjadi bahan evaluasi dan PR besar bangsa yang baru saja memperingati hari perempuan internasional.
“Tindak pelecehan, perundungan (bullying) tidak bisa dibiarkan. Kepada siapapun, dengan alasan apapun. Terlebih menempatkan perempuan sebagai objek perundungan menunjukkan kualitas peradaban dan mental patriakhi yang eksploitatif dan diskriminatif dalam memandang martabat dan kehormatan perempuan,” tegasnya.
Kesetaraan dan penghormatan terhadap sesama kata dia, adalah nilai dasar kemanusiaan yang mestinya menjadi tujuan utama pendidikan. Alasannya, tindak pelecehan dan diskriminasi gender yang terjadi di lingkungan pendidikan, tidak hanya menunjukan kegagalan institusi pendidikan tapi juga mengindikasikan tidak berfungsinya peran keluarga sebagai pilar paling dasar dalam mewujudkan masyarakat yang beradab dan tidak diskriminatif.
“Saya sebagai Senator Sulut akan terus mendorong pemerintah dan mengajak masyarakat agar memperbaiki pola parenting, sebab kualitas seseorang di masa dewasa sangat ditentukan oleh pengasuhan di masa kecilnya,” tegasnya.
Pengawasan dari pihak sekolah juga harus terus diperbaiki agar kejadian serupa tidak terjadi lagi. Selain di rumah, sekolah juga memegang peranan penting dalam melakukan pendidikan karakter kepada para muridnya. “Pemenuhan hak korban juga perlu menjadi perhatian, baik tentang hak atas penanganan, perlindungan, dan pemulihan untuk mencegah keberulangan pelecehan seksual dan dampak yang berkelanjutan terhadap korban,” tuturnya.
Bahkan CHM juuga mengajak kepada seluruh masyarakat Sulut agar bersama-sama menciptakan lingkungan sosial yang baik dan keteladanan kepada anak-anak dan adik-adik agar mereka memiliki karakter yang positif dalam menyongsong masa depan.
Imran Asiaw