Ini Obrolan Hangat Jokowi dengan Fahri dan Fadli

0
71

TNews, POLITIK – Telinga Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak merah meski kerap kali mendengarkan kritik dari Fahri Hamzah dan Fadli Zon. Jokowi malah merangkul keduanya untuk berbicara mengenai demokrasi.

Hal itu terpotret setelah Jokowi menganugerahkan bintang tanda jasa kepada 53 tokoh, termasuk Fahri Hamzah dan Fadli Zon, di Istana Kepresidenan. setelah pemberian anugerah itu, Jokowi bersama Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengajak Fahri dan Fadli untuk memberikan keterangan pers kepada media yang ditayangkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden.

“Penghargaan ini diberikan kepada beliau-beliau yang memiliki jasa terhadap bangsa dan negara, dan ini lewat pertimbangan-pertimbangan yang matang, oleh Dewan Tanda Gelar dan Jasa, jadi… pertimbangan yang sudah matang,” ujar Jokowi mengawali penjelasannya.

Menurut Jokowi, jalan politiknya yang berbeda dengan Fahri dan Fadli bukan berarti permusuhan. Justru, menurut Jokowi, hal inilah yang namanya demokrasi.

“Bahwa misalnya ada pertanyaan mengenai Pak Fahri Hamzah, kemudian Pak Fadli Zon ya… berlawanan dalam politik, kemudian berbeda dalam politik itu bukan berarti kita ini bermusuhan dalam berbangsa dan bernegara, ya inilah yang namanya negara demokrasi. Jadi saya berkawan baik dengan Pak Fahri Hamzah, berteman baik dengan Pak Fadli Zon, jadi ya inilah Indonesia,” ujar Jokowi.

Setelahnya, Fahri dipersilakan Jokowi berbicara. Fadli menyusul kemudian.

“Itu yang tadi beliau sampaikan sebagai negara demokrasi kita harus bisa memelihara persatuan dan kebersamaan, apalagi situasi sekarang kan lagi COVID dan sebagainya. Jadi saya kira itulah momennya sekarang bagi kita semua untuk mempersatukan bangsa kita,” kata Fahri.

“Tentu penghargaan ini menurut saya adalah penghargaan kepada rakyat juga karena kita sama-sama menjaga demokrasi dari kepala negara, dari presiden, tadi apa yang disampaikan merupakan tradisi yang kita mempunyai tujuan yang sama, sama-sama merawat dan menjaga Indonesia,” imbuh Fadli.

Jokowi

Ya ini apa… penghargaan ini diberikan kepada beliau-beliau yang memiliki jasa terhadap bangsa dan negara, dan ini lewat pertimbangan-pertimbangan yang matang, oleh Dewan Tanda Gelar dan Jasa, jadi… pertimbangan yang sudah matang

Bahwa misalnya ada pertanyaan mengenai Pak Fahri Hamzah kemudian Pak Fadli Zon ya… berlawanan dalam politik, kemudian berbeda dalam politik itu bukan berarti kita ini bermusuhan dalam berbangsa dan bernegara, ya inilah yang namanya negara demokrasi, jadi saya berkawan baik dengan Pak Fahri Hamzah, berteman baik dengan Pak Fadli Zon, jadi ya inilah Indonesia

Ditanyakan langsung ke Pak Fahri Pak Fadli, silakan Pak (mempersilakan Fahri dan Fadli)

Fahri

Ya saya sering bilang bahwa presiden dalam sistem kita adalah kepala pemerintah, tapi juga kepala negara. Pada momen-momen 17-an seperti ini, presiden sebagai kepala negara tentu lebih menonjol menjaga persatuan kita, menjaga simbol-simbol negara kita, itu yang tadi beliau sampaikan sebagai negara demokrasi kita harus bisa memelihara persatuan dan kebersamaan apalagi situasi sekarang kan lagi COVID dan sebagainya jadi saya kira itulah momennya sekarang bagi kita semua untuk mempersatukan bangsa kita.

Fadli

Tentu penghargaan ini menurut saya adalah penghargaan pada rakyat juga karena kita sama-sama menjaga demokrasi dari kepala negara, dari presiden, tadi apa yang disampaikan merupakan tradisi yang kita mempunyai tujuan yang sama, sama-sama merawat dan menjaga Indonesia, saya kira tentu eksekutif, legislatif, yudikatif, dan ini sebuah juga kehormatan karena saya juga dan saudara Fahri dari pimpinan lembaga tinggi negara DPR yang mewakili rakyat tentu penghargaan ini sebetulnya adalah penghargaan untuk rakyat dan juga kelembagaan perwakilan rakyat artinya juga untuk demokrasi kita

Jadi kami ucapkan terima kasih atas pengakuan terhadap demokrasi kita, dengan tadi berbagai perbedaan itu sebenarnya adalah potensi kita untuk maju dan tetap kuat melakukan checks and balances.

Fahri

Terima kasih, itu aja mungkin ya

Fahri berbicara ke Jokowi-Ma’ruf

Kapan kita makan nasi gulai lagi, Pak?

(Ma’ruf tertawa)

Fahri

Beliau nggak mau makan kambing lagi karena ada perjanjian… (sambungan video terputus)

 

Sumber: detik.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.