TNews, SEHAT – Beberapa orang melakukan swab mandiri karena khawatir terpapar COVID-19 dari orang terdekat. Hal ini dilakukan karena tak kunjung ada contact tracing yang meski baru saja kontak dengan pasien positif COVID-19.
Pada dasarnya, contact tracing merupakan kewajiban pemerintah. Pemerintah wajib melakukan 3T yakni Testing, Tracing, dan Treatment saat masyarakat menerapkan protokol kesehatan. Namun bagaimana jika seseorang yang kontak erat dengan pasien positif Corona tak kunjung ada contact tracing?
Pakar biologi molekuler Ahmad Rusdan Handoyo Utomo, PhD mengaku tracing di Indonesia memang masih lemah. Salah satunya kemungkinan berkaitan dengan jumlah tes swab PCR yang masih terbatas.
“Memang harus kita akui ya tracing kita ini masih lemah dan memang harus dicari tahu kenapa kok nggak ter-trace padahal iya sudah jelas positif,” ungkapnya saat dihubungi detikcom Jumat (2/9/2020).
Ahmad menilai boleh-boleh saja jika masyarakat ingin menjalani swab mandiri, tetapi perlu melakukan tes COVID-19 di laboratorium yang terhubung dengan pemerintah. Hal ini agar bisa memastikan hasil tes COVID-19 terlapor ke pemerintah pusat.
“Karena nanti lab yang pemerintah itu akan koordinasi juga dengan pusat, jadi ketika dia positif atau negatif nantinya akan dilaporkan,” beber Ahmad.
“Kita harus pastikan juga bahwa ketika nantiPCR secara mandiri itu dia memang tidak mempermasalahkan kalau nanti hasilnya itu dilaporkan ke pusat,”pungkasnya.
Sumber: detik.com