Tnews-Manado_ Anggota DPRD Sulut Melky Jakhin Pangemanan bersama Wakil Ketua DPRD Sulut Billy Lombok menerima aksi unjuk rasa ribuan mahasiswa dan organisasi kepemudaan di Sulawesi Utara yang menolak pengesahan Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja, di depan Kantor DPRD Provinsi Sulawesi Utara, kamis (08/10).
Aksi unjuk rasa mendapatkan pengawalan ketat dari pihak Kepolisian dan Para demonstran dengan santun dan semangat menyampaikan penolakan mereka terhadap pengesahan Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja diluar gedung DPRD.
Meskipun ada insiden kecil pelemparan botol plastik dan batu serta desak-desakan dengan pihak Kepolisian. Aksi yang anarkis tentunya dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab dapat di redam.
“Kami harap bukan dari mahasiswa karena mereka kelompok terdidik yang memberi narasi kritikan dan solusi yang konstruktif bukan dengan aksi anarkis”,himbau MJP.
Kedua Legislator muda ini memberi apresiasi yang tinggi atas aksi solidaritas para mahasiswa yang telah menyampaikan aspirasi dan pendapat tentang Omnibus Law UU Cipta Kerja dengan cara yang santun dan elegan dengan mengemukakan poin-poin yang substantif.
“Kami memberi apresiasi yang setinggi tingginya kepada semua mahasiswa yang memperjuangkan aspirasi ini” jelas Pangemanan
Lanjut MJP mengingatkan bahwa produk undang-undang tersebut adalah kewenangan dari pemerintah pusat dan DPR RI, dan sebelumnya aspirasi ini sudah di sampaikan kepada keatas.
“Ingat ini merupakan kewenangan Pemerintah Pusat dan DPR RI, Kami (DPRD Provinsi Sulawesi Utara) sebagai representasi publik yang didalamnya menyerap aspirasi masyarakat termasuk yang melakukan demonstrasi.
Pada tanggal 17 Januari 2020, Komisi IV DPRD Provinsi Sulawesi Utara telah menyampaikan aspirasi dari mahasiswa dan buruh Sulawesi Utara kepada Komisi IX DPR RI dan Kementerian Tenaga Kerja RI di Jakarta.
kewenangan DPRD Provinsi Sulawesi Utara hanya sampai disitu, mengingat ini adalah produk hukum DPR RI dan pemerintah pusat”.Terang Pangemanan
Tak lupa Melky mengingatkan lagi bahwa DPRD Provinsi Sulawesi Utara sangat merespon positif aksi hari ini, begitupun bagi Pihak Kepolisian untuk jangan bertindak lebih.
“DPRD Sulut Positif untuk aksi damai ,Ini adalah panggung rakyat, panggung mahasiswa, panggung buruh, mimbar bebas bagi rakyat. Namun harus dengan cara-cara elegan dan beradab. dan untuk pihak Kepolisian kami (DPRD Sulut red) untuk tidak bertindak represif kepada para demonstran.”kuncinya MJP dalam Keadaan basah karena diguyur hujan.
(dvd)