Pertama di Dunia, Masjid Istiqlal Buka Kaderisasi Ulama Perempuan

0
150

TNews, NASIONAL – Masjid Istiqlal meluncurkan 41 program baru yang diberi nama ‘The New Istiqlal’. Salah satu program itu, Masjid Istiqlal akan membuka kaderisasi untuk ulama perempuan.

Program ‘The New Istiqlal’ itu disampaikan oleh Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar dalam peringatan Milad Masjid Istiqlal ke-43 yang disiarkan di akun YouTube Masjid Istiqlal TV, Senin (22/2/2021). Salah satu program itu adalah kaderisasi ulama.

“Di antara ke-41 program itu ada yang kita kenal dengan Majelis Mudzakarah Masjid Istiqlal. Kita menghimpun para ulama besar yang saya kira siapapun tidak mengenal beliau-beliau, mungkin tidak banyak terlibat lagi kemasyarakatan dakwah, kemasyarakatan lainnya, aktif menulis dan juga memberikan advice pada para ulama muda yang diketuai oleh Prof. Dr. HM. Quraish Shihab ditambah dengan 20 orang. Di bawah Majelis Mudzakarah ini kita melahirkan pendidikan kader ulama yang setara dengan S2 dan S3 yang bekerja sama dengan Istitut Perguruan Tinggi Ilmu Al Quran Jakarta,” kata Nasarudin dalam sambutannya.

Kaderisasi ulama itu dibuka, kata Nasaruddin lantaran banyak ulama yang meninggal dunia. Imam Besar Masjid Istiqlal itu mengungkap kurangnya penerus ulama yang baru.

“Hal ini didasari bahwa para ulama senior kita yang begitu beribawa di masyarakat kita satu per satu meninggalkan kita semuanya. Sementara kita sangat-sangat lamban bahkan di beberapa tempat kita tidak menemukan lagi kaliber ulama-ulama yang sudah meninggalkan kita itu. Maka Istiqlal melahirkan pendidikan khusus pendidikan kader ulama yang betul-betul seperti para pendahulu kita yang juga plusnya adalah ulama yang bisa menyesuaikan diri dengan konteks masyarakat sekarang dan masa yang akan datang,” tutur dia.

Pada program itu, Nasaruddin menyebut Masjid Istiqlal akan membuka pendidikan kaderisasi untuk ulama perempuan. Program ini kata Nasaruddin adalah pertama di dunia Islam.

“Dan yang lebih khususnya lagi saya ingin juga men-declare pada malam ini, kita akan mendeklarasikan atau membuka pendidikan kader ulama perempuan mungkin ini yang pertama di dalam dunia Islam,” jelas dia.

Pada pendidikan nantinya, Nasaruddin mengatakan calon ulama perempuan itu akan mengkaji kitab-kitab dalam perspektif kesetaraan gender. Dia menantikan hasil dari program itu.

“Jadi takhassus-nya adalah para ulama perempuan akan mengkaji kitab-kitab sumber, khususnya Al Quran dan hadis dalam perspektif kesetaraan gender. Dan dengan demikian kita akan menantikan seperti apa gerangan jika perempuan mengkaji Al Quran dan hadis,” tutur dia.

Menurut Nasaruddin, selama ini ulama didominasi oleh laki-laki. Dia berharap dengan pendidikan kaderisasi ulama perempuan itu, akan mewujudkan kesetaraan di dalam pengelolaan alam semesta.

“Ini sangat penting karena kita sadar selama ini yang dominan menjadi ulama, penulis, tokoh pimpinan umat adalah para laki-laki karena kapasitasnya sebagai ulama. Laki-laki dan perempuan dalam Islam itu sama, karena itu sangat wajar kalau perempuan diberikan kesempatan khusus untuk melakukan pengkajian lebih mendalam supaya terjadi kesetaraan di dalam pengelolaan alam semesta. Di mana manusia ditugasi sebagai khalifah di atasnya. Tidak boleh pengelolaan alam semesta ini over maskulin ataupun juga sebaliknya tidak boleh over feminin. Keseimbangan maskulin-feminin di dalam menjalankan fungsi kekhalifahan manusia sangat kita perlukan,” kata dia.

Selain itu, Istiqlal juga akan menonjolkan sentuhan sains dan teknologi. Seperti penggunaan CCTV dan aplikasi e-Istiqlal.

“Di samping itu yang menonjol di Istiqlal ke depan adalah sentuhan sains dan teknologinya. Seperti yang bisa kita lihat kasat mata saat ini, cahayanya, sound system-nya bahkan kita 140 CCTV yang super canggih yang bisa mengintip di sekitar Istiqlal ini dan juga di dalamnya. Kita juga memperkenalkan e-Istiqlal. Jadi program ini bisa diakses melalui handphone kita masing-masing. Insya Allah apa yang kita minta melalui e-Istiqlal itu sangat memudahkan bagi siapapun yang ingin belajar tentang Islam cukup mengklik e-Istiqlal,” katanya.

 

Sumber: detik.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.