Danau Cantik yang Keramat dan Cerita Mistis Udang Merah di Buton

0
545

TNews, WISATA – Danau Udang Merah salah satu tujuan wisata unik dan keramat di Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara. Danau yang memiliki panorama yang menakjubkan, air danau yang jernih dan dibagian pinggir dipenuhi akar-akar pohon bakau. Kabupaten Buton di Sulawesi Tenggara terdapat danau yang di keramatkan oleh warga setempat, yakni Danau Udang Merah. Konon yang membawa udang merah di danau ini pulang ataupun membunuhnya, ia akan mendapat celaka.

Danau tersebut dikeramatkan sebab ia dipercayai sebagai prajurit sultan buton yang mendapat kutukan yang disebabkan kesalahan mereka. Namun, ada pula yang mengatakan kalau udang merah di danau tersebut adalah titah sultan Buton yang kelaparan ketika melarikan diri dengan para prajuritnya.

Nah, menarik sekali bukan ceritanya, tapi kurang sempurna rasanya jika Anda hanya membaca ceritanya saja. Sebab itu Anda harus berlibur ke tempat ini untuk mencari informasi lebih dalam. Namun, sebelum itu lebih baik Anda mengetahui tentang fasilitas, rute, lokasi, daya tarik serta aktivitas yang ada di Danau Udang Merah ini.

Cerita Mistis yang Beredar Fasilitas di Danau Udang Merah

Danau ini memang terkenal sekali cerita mistisnya, yang mana dengan cerita tersebut ia menjadi sebuah tempat yang keramat. Selain itu, udang yang berada di tempat ini belum diketahui jelas asal usulnya. Misalnya dari segi penelitian, mungkin hal tersebutlah yang memperkuat kepercayaan masyarakat mengenai cerita mistis danau ini.

Menurut kepercayaan masyarakat setempat, udang merah di Danau ini merupakan tentara sultan yang terkena kutukan. Kutukan tersebut akibat suatu kesalahan fatal tak tertoleransi yang dibuat oleh tentara atau prajurit tersebut. Adapun versi yang lainnya, menurut cerita yang beredar, udang tersebut adalah titah seorang raja di Buton yang mana ia sedang merasa kelaparan ketika ia melarikan diri bersama para prajurit atau bala tentaranya tersebut.

Sehingga masyarakat pun tidak mau mengambil udang di tempat ini, apalagi sampai membawanya pulang. Sebab mereka percaya, jika mereka melakukan hal itu mereka akan mendapatkan celaka. Tempat ini juga melarang pengunjung berenang maupun hanya sekedar merendamkan badan Anda di tengah-tengah danau. Sebab ia masih menjadi obyek penelitian para ilmuwan.

Daya tarik lainnya berasal dari udangnya sendiri yaitu udang merah. Di tempat ini ia berkembang biak dengan pesat, sebab ekosistemnya masih terjaga. Ekosistem tersebut terjaga karena kepercayaan akan keramatnya tempat ini. Sehingga udang-udang di tempat ini jumlahnya sangat banyak, bahkan mencapai ratusan. Udang merah ini juga terlihat meskipun kita tidak memasukinya sebab airnya yang jernih. Meskipun terkadang udang-udang tersebut bersembunyi dibawah akar pohon Bakau, tapi tenang saja jumlahnya sangat banyak kok pasti akan terlihat.

Meskipun ia tidak boleh dibawa pulang ataupun diambil, pengunjung masih boleh memegangnya. Sehingga Anda tidak sia-sia datang ke tempat ini. Mungkin Anda juga ingin mengobservasi udang ini dengan ekosistemnya. Sangat menarik sekali bukan? Tapi ingat sehabis Anda memegang udang tersebut Anda harus cepat-cepat mengembalikannya ke dalam Danau. Di sekitar danau udang Merah ini juga terdapat banyak sekali pohon bakau. Pohon tersebut memiliki akar yang kuat yang masuk ke dalam danau. Tentunya membuat panorama di tempat ini semakin rindang dan tampak keasriannya.

Bukan hanya pohon bakau saja tempat ini juga terdapat aneka tanaman atau pepohonan khas hutan lainnya. Diantaranya adalah semak belukar, yang mana akan terasa sekali suasana tengah hutannya. Cocok sekali untuk Anda si pecinta petualang. Danau ini juga masih terhubung dengan pantai Koguna. Hal ini terbukti jika danau ini volumenya akan surut apabila air laut juga sedang surut yang membuat akar pohon bakau terlihat jelas di atas permukaan danau.

Namun, jika air laut sedang pasang maka air di danau tersebut volumenya juga naik. Selain itu, danau ini merupakan danau yang jenis airnya adalah payau. Danau tersebut juga relatif luas untuk ukuran danau, yakni memiliki sekitar 70 x 25 meter. Danau Udang Merah terletak di sebuah desa di kabupaten Buton Provinsi Sulawesi Tenggara. Desa tersebut memiliki nama Mopano, yang mana ia menjadi bagian dari kecamatan Lasalimu Selatan. Untuk menuju tempat ini Anda harus memiliki kendaraan yang memadai. Sebab jalanannya sulit diakses yaitu berupa tanjakan tajam perbukitan yang berkelok-kelok.

Untuk rutenya sendiri berawal dari pusat kabupaten Buton tepatnya di pasar wajo. Kemudian Anda harus pergi ke pantai Koguna. Jarak yang Anda tempuh cukup lama yakni 55 km perjalanan dengan durai waktu sekitar 1 jam, bahkan terkadang sampai dengan waktu satu jam tiga puluh menit. Tidak hanya sampai situ, Anda juga masih harus berjalan kaki untuk sampai ke Danau Udang Merah. Waktu yang Anda tempuh yakni sekitar 10 menit ke arah hutan bakau. Sebab itu jangan lupa siapkan perbekalan Anda. Baik makanan, minuman, maupun obat-obatan.

Untuk masuk ke kawasan danau, pengunjung tidak di tarik Harga Tiket Masuk alias gratis. Namun, dikarenakan tempat ini masih terhubung dengan pantai Koguna, maka pengunjung hanya perlu membayar ke pantai ini saja kok. Harga tiket masuk pantai koguna cukup murah dan terjangkau. Harga tiket masuk Pantai Koguna yaitu Rp 2.000 saja loh. Selain itu Anda juga di kenakan tarif parkir untuk roda dua Rp 3.000 dan roda empat Rp 5.000 per kendaraan. Murah sekali bukan? Dengan begitu Anda sudah bisa menikmati uniknya Danau Udang Merah.

Tapi tunggu dulu, harga tiket di wisata ini bisa saja sewaktu-waktu berubah. Sebab semuanya tergantung pada kebijakan dari pengelola setempat. Apalagi di masa pandemi seperti ini, bisa jadi harganya naik. Tapi tidak rugi kan, dibandingkan dengan pesona alam yang masih sangat asri di sekitar lokasi danau.

Kegiatan yang Menarik Dilakukan di Danau Udang Merah

  1. Bersantai di Atas Hammock

Bagi Anda yang berlibur tujuannya untuk menenangkan pikiran, tempat inilah yang cocok. Sebab air bening disertai udang yang berenang bisa menjadi panorama yang menangkan. Untuk melihatnya Anda hanya perlu membawa hammock dari rumah untuk dipasang di batang pohon kokoh yang ada di tepi danau. Sambil melihat cerahnya hari dan pohon rimbun yang masih jauh dari tangan-tangan nakal dengan kaki lurus dan kedua tangan sebagai bantalnya. Serasa satu wilayah tersebut jadi milik pribadi untuk sesaat.

  1. Merendam Kaki di Tepi Danau

Di tepi danau Anda juga bisa merendamkan kaki Anda di pinggiran danau asal jangan sampai ke tengah saja. Sebab Anda bisa menginjak udang yang ada di tempat tersebut, tentu konsekuensinya menurut cerita pastinya akan celaka. Namun, hal itu kita kembalikan lagi kepada Yang Maha Kuasa. Kembali lagi ke panorama Danau Udang Merah, dengan berendam tentu akan membuat Anda agak sedikit rilex.

Saat di tempat ini taruh dulu semua pekerjaan Anda dan nikmati saja air jernih danau ini.Anda juga bisa memegang udang merah di tempat ini. Namun Anda harus cepat-cepat mengembalikannya. Misalnya untuk foto sekali jepret saja. Tapi tetap saja Anda tidak boleh berenang di tempat ini.

  1. Berfoto

Di tempat ini memang tidak terlalu banyak spot-spot menarik. Akan tetapi, Anda bisa berfoto dengan latar belakang danau yang jernih disertai hutan bakau yang rimbun. Anda juga bisa berfoto diatas hammock yang Anda pasang di antara pohon-ponon yang terdapat pada tepian Danau Udang Merah ini. Bukan itu saja Anda pun bisa mengambil foto diri sambil memegang udang. Sebab udang hanya boleh di pegang meskipun tak boleh dibawa pulang apalagi dibakar dan dimakan.

Tempat ini juga cocok untuk Anda yang hobi fotografi alam ataupun videografer. Sebab airnya yang jernih menampakan udang yang sedang berenang dan bersembunyi di akar pohon Bakau yang lebat. Tentu Anda pasti akan betah dan mendapatkan footage yang indah. Danau Udang Merah ini belum memiliki fasilitas yang bisa menunjang kebutuhan pengunjung. Tempat parkirpun harus menitipkan di parkiran Pantai Koguna. Tetapi Anda masih bisa menggunakan fasilitas yang disediakan pantai koguna.

Tempat ini juga belum memiliki warung atau penjual makanan, jadi ada baiknya Anda persiapkan bekal Anda dari rumah yang lebih sehat dan higenis dan hemat juga tentunya. Akan tetapi jangan sampai membuang sampah semabarangan ya. Agar tetap terjaga keasriannya dan lingkungannya menjadi tidak tercemar. Mitos memang belum tentu kebenarannya, akan tetapi menghargai budaya atau peraturan suatu tempat yang kita kunjungi adalah etika baik yang harus dijunjung tinggi. Oleh sebab itu, jadilah wisatawan yang bijak dan hargai saja cerita di Danau Udang Merah ini, dengan cara tidak membunuh dan membawa pulang udang maupun merusak lingkungan di sekitarnya.

 

Sumber : celebes.co

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.