Indonesia Dipaksa Keluar dari All England, Marcus: BWF Telah Gagal Mengatur Masalah Ini

0
777

TNews, OLAHRAGA – Marcus Fernaldi Gideon sangat kesal karena seluruh wakil Indonesia dipaksa keluar dari ajang All England 2021. Dia mengungkapkan kekecewaannya di media sosial. Ajang All England 2021 telah bergulir di Birmingham Arena mulai, Rabu (17/3/2021) waktu setempat. Ada enam wakil Indonesia yang bertanding di hari pertama. Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon menjadi wakil Indonesia pertama yang tampil. Ganda putra Merah-Putih ini berhasil mengalahkan Matthew Clare/Ethan Van Leeuwen dari Inggris dengan skor 21-12, 19-21, 21-9.

Di sektor tunggal putra Indonesia ada Jonatan Christie. Dia berhasil ke babak kedua usai menyingkirkan tunggal putra Thailand, Kunlavut Vitidsarn, dengan skor 21-13, 24-22. Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan juga lolos ke babak kedua. Dia mengatasi perlawanan sengit Ben Lane/Sean Vendy dari Inggris lewat rubber game 21-18, 19-21, 21-19. Seharusnya masih ada tiga wakil Indonesia yang bertanding di hari yang sama, yaitu Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto vs Godwin Olofua/Anuoluwapo Juwon Opeyori, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti vs Dhruv Kapila/Jakkampudi Meghana, dan Anthony Sinisuka Ginting vs Thomas Rouxel.

Fajar/Rian, Praveen/Melati, dan Ginting gagal mentas karena dinyatakan kalah WO. Ketiga wakil Indonesia itu sudah melancarkan protes lewat Instagram kepada BWF selaku federasi bulutangkis dunia. Marcus bersuara secara detail di Instagram. Pasangan Kevin di ganda putra itu menyinggung BWF, yang seolah bikin keputusan tak adil. “Malam ini kami terkejut mendengar kabar bahwa kami (pemain & ofisial Indonesia) harus ditarik dari All England karena penumpang anonim yang dites + (positif) covid, naik penerbangan yang sama seperti yang kami lakukan,” tulis Marcus di akun @marcusfernaldig.

“Harus diperhatikan bahwa BWF telah gagal dalam mengatur masalah ini. Sebelum penerbangan, semua tim Indonesia telah dinyatakan negatif & kami juga dites ulang pada saat kami tiba di hotel. Beberapa dari Anda mungkin menyimak bahwa permainan hari ini ditunda sebelum 7 kasus positif yang ditemukan di anggota tim lain (negara lain),” sambungnya. Negara-negara yang dimaksud Marcus, menurut pernyataan resmi dari PBSI pada Rabu (17/3/2021) dini hari WIB, datang dari tiga negara yakni India, Thailand, dan Denmark.

Menariknya, para pebulutangkis dari tiga negara tersebut pada hari pertama pertandingan bisa bermain. Sejauh ini tidak ada yang dinyatakan walkover. “Setelah mereka di tes ulang, hasilnya SEMUA NEGATIF. Jadi mengapa kami tidak juga memiliki keadilan yang sama di sini? Dan jika ada aturan ketat untuk memasuki wilayah Inggris karena Covid, BWF seharusnya sudah mendaftarkan sistem bubble yang menjamin keamanan kami,” Marcus menyesali.

“Pemain harus menjalani karantina sebelum perhelatan. Agar adil, orang yang telah dites + (positif) harus menjalani tes lain karena sungguh kami tidak percaya lagi pada tes covid yang mereka jalankan, karena seperti yang Anda semua lihat, 7 kasus positif bisa berubah menjadi 7 kasus negatif hanya dalam 1 hari,” Marcus mengakhiri.

 

Sumber : detik.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.