TNews, KESEHATAN – Pedoman ‘4 Sehat 5 Sempurna’ Kementerian Kesehatan memang sudah digeser ke ‘Gizi Seimbang’. Walau demikian, susu tetap jadi bagian diet harian sebagian orang dari berbagai usia. Namun ada juga yang beranggapan susu hanya membawa manfaat pada bayi dan anak-anak.
Benarkah susu tak ada manfaatnya buat orang dewasa?
“Hoaks itu. Susu adalah pangan sumber kaya protein, kalsium, dan zat gizi lain yang menyehatkan tulang. Selama fungsi pencernaan tidak ada gangguan maka susu dapat dicerna semua usia,” kata Saptawati Bardosono, ahli gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, melalui pesan singkat, Kamis (10/6).
Ika Setyani, ahli gizi Mayapada Hospital mengungkapkan bahwa susu tetap memberikan manfaat untuk tubuh, terutama untuk orang yang kekurangan mineral dan vitamin tertentu. Namun susu sejatinya hanya melengkapi dan menyempurnakan kebutuhan gizi. Namun utamanya dari makanan. “Ya memang, kalau orang dewasa tidak makan dengan benar, tapi cuma minum susu saja ya tidak akan sehat. Susu itu hanya pelengkap bukan makanan utama dan bukan obat,” katanya, Kamis (10/6).
Dia menambahkan zat gizi dalam susu itu bisa juga ada dari makanan lain yg dikonsumsi sehari-hari. Namun dalam kondisi tertentu ada org yang membutuhkan zat gizi tertentu dan tak bisa tercukupi dari makanannya sehari-hari. “Misalnya orang di pegunungan. Ketika mereka kekurangan kalsium dalam tubuh, mereka bisa minum susu yang diperah dari peternakannya. Karena mereka sulit mendapatkan tambahan kalsium dari makanan seperti dari ikan-ikanan.”
Selain itu, Saptawati menambahkan, orang dewasa yang kekurangan enzim laktase sebaiknya tidak minum susu khususnya susu sapi. Enzim laktase pada sistem pencernaan berfungsi untuk memecah laktosa pada susu sapi. Jika kadar enzim laktase kurang, konsumsi susu sapi malah membawa masalah pencernaan seperti diare, mual dan muntah. Tidak bisa minum susu sapi bukan berarti tidak bisa minum semua jenis susu. Laktosa hanya terdapat pada susu sapi sehingga Anda bisa minum alternatif susu sapi seperti susu almond, susu kedelai, juga susu gandum (oat milk).
“Susu sapi bisa digantikan dengan susu nabati dari kacang. Namun harus diformulasikan dengan baik kandungan gizinya [atau] susu yang difortifikasi (ditambah nilai gizinya),” jelasnya. Sementara itu, beda usia, berbeda pula kebutuhan susunya. Tak heran Anda bakal menemukan ragam susu untuk berbagai tingkatan usia. Menurut Saptawati, susu sesuai usia dimaksudkan untuk mendukung aspek kesehatan tertentu pada usia-usia tersebut. Jika diperhatikan, biasanya susu untuk usia tertentu memiliki formulasi kandungan berbeda satu sama lain. “[Sebaiknya] satu atau dua kali sehari biasanya untuk melengkapi asupan gizi dari makanan,” katanya.
Sumber : cnnindonesia.com