Buka Pelatihan Kader Pemberdayaan Masyarakat, ini Harapan Sekda Tahlis

0
64
Sekda Tahlis Gallang saat memberikan sambutan pembukaan pelatihan Kade Pemberdayaan Tingkat Kabupaten.

TNews, BOLMONG — Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) melaksanakan pelatihan kader pemberdayaan masyarakat tingkat kabupaten tahun 2021.

Kegiatan tersebut dibuka langsung Sekda Bolmong Tahlis Gallang, Jumat (09/07/2021) di Hotel Sutan Raja, Kotamobagu.

Tahlis dalam sambutannya sangat mengapresiasi terselenggaranya kegiatan pelatihan tersebut.

“Kegiatan ini sangat penting, karena berhubungan langsung dengan masa depan generasi muda di Bolaang Mongondow,” katanya.

Menurutnya, saat ini yang menjadi fokus Pemkab Bolmong ada dua, selain pengendalian Covid-19, juga pencegahan dan pemulihan kasus stunting.

Sebab kata dia, Bolaang Mongondow menjadi daerah yang ditetapkan fokus pada penanganan Stunting.

“Ini ditetapkan sejak beberapa tahun lalu, kalau sampai tahun ini yang di evaluasi di Sulawesi Utara hanya ada empat daerah yaitu Bolaang Mongondow, Bolaang Mongondow Utara, Bolaang Mongondow Selatan dan Minahasa Utara. Kenapa baru empat kabupaten, karena dari aspek jumlah kasus stunting di empat kabupaten ini menonjol, termasuk di kabupaten Bolaang Mongondow,” tuturnya.

Dia menjelaskan, tahun 2020 lalu, kasus stunting di Bolmong menyentuh angka 172, masuk kategori tinggi. Tetapi dengan perlakuan yang begitu serius dan perhatian dari instansi terkait, sampai sekarang pemkab berhasil turunkan mencapai 80 dipulihkan dari stunting.

“Nanti para peserta yang ikut pelatihan diperkenalkan dengan alat ukur bagaimana mengkategorikan serta menyatakan si anak stunting atau tidak, mulai dari berat tubuhnya, sampai dengan ukuran tinggi badannya. Ini sangat penting sekali karena terkait dengan masa depan anak itu sendiri,” bebernya.

Dilematis memeng yang dialami kabupaten Bolaang Mongondow. Apalagi dikenal sebagai daerah yang punya kekayaan potensi sumber daya alam. Daerah yang sangat subur, lahan pertaniannya banyak, bercocok tanam apa saja bisa tumbuh, airnya bersih dan mengalir dengan baik, produksi di sektor perikanan dan kelautan tinggi, tetapi kenapa masih ada kasus stunting?

“Ternyata selain faktor ekonomi yang memengaruhi, ada banyak faktor lain, ada yang stunting karena pendapatan keluarga sangat terbatas, namun ada justru tingkat ekonomi dan pendapatan bagus. Tapi pertumbuhan anaknya tidak baik. Ini yang disebut ada faktor lainnya antara lain adalah tanggung jawab orang tua, serta budaya masyarakat setempat,” ucap Sekda.

Apalagi kata dia, orang tua tidak memperhatikan lagi asupan gizi makanan yang ada, padahal yang menjadi fokus perhatian  adalah asupan gizi sejak hari pertama kelahiran sampai 1000 hari kelahiran. Kalau tidak memperhatikan sejak usia itu, maka jangan harap anak akan tumbuh sempurna.

“Untuk itu kita berharap kepada seluruh kader seusai pelatihan, untuk menjadi ujung tombak, menerobos, melihat, memantau kegiatan pembinaan anak-anak di desa masing-masing. Juga mengharapkan keaktifan langsung dari seluruh peserta pelatihan di manapun berada,” pungkas Tahlis.

Imran Asiaw

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.