TNews, KESEHATAN – Seiring merebaknya varian Omicron, sejumlah negara melonggarkan aturan penanganan COVID-19. Salah satunya, terkait penggunaan masker. Kira-kira, kapan warga Indonesia bakal ikut copot masker?
Menurut Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono, hingga kini penggunaan masker masih menjadi upaya proteksi paling maksimal dari paparan virus Corona. Pasalnya, virus ini menular melalui cipratan droplet yang memapar ketika seseorang yang terjangkit batuk, bersin, dan berbicara.
Meski ada sejumlah negara yang sudah melonggarkan aturan pencegahan COVID-19, penggunaan masker di Indonesia masih tak bisa ditawar-tawar. Sebab berdasarkan sejumlah studi, masker masih terbukti efektif mencegah seseorang tertular COVID-19.
“Ada beberapa negara yang memang sudah membuka masker, tetapi dari studi epidemiologis, pola penyebaran, karakter penyakit yang ada saat ini, penggunaan masker masih merupakan pilihan yang tidak bisa ditawar oleh masyarakat sehingga kita lebih bisa terhindar dari penularan COVID-19 ini,” ujarnya dalam siaran langsung Radio Kesehatan Kementerian Kesehatan, Rabu (23/2/2022).
Bukankah gejala Omicron lebih ringan?
Pada banyak kasus, infeksi varian Omicron memicu gejala yang lebih ringan dibanding varian Corona lainnya. Namun Dante mengingatkan, orang yang tidak bergejala sekali pun jika terjangkit virus Corona tetap berisiko menularkan ke orang lain. Justru pada banyak kasus, klaster keluarga dipicu oleh COVID-19 yang tak memicu gejala pada anggota keluarga.
“Ada sebagian masyarakat yang tanpa gejala tapi mempunyai potensi untuk menularkan sehingga penerapan penggunaan masker masih sangat diperlukan,” beber Dante.
“Bukan berarti orang yang kita kenal baik tidak mempunyai gejala, dia belum tentu tidak menularkan. Justru itu yang sering kita temukan, adanya klaster keluarga,” pungkasnya.
Sumber : detik.com