TNews, KESEHATAN – Istilah stres tentu sudah akrab di telinga atau mungkin sedang dirasakan saat ini. Stres menjadi berbahaya bila berlebihan dan berkepanjangan, karena dapat mengarah ke depresi serta kesehatan mental.
Sayangnya, masalah tidak berhenti disitu saja. Di era dengan tuntutan yang besar, kemampuan untuk mengatasi stres merupakan hal yang kurang diperhatikan. Bagi sebagian orang, mengontrol stres bisa jadi terlalu sulit.
Gangguan tersebut dapat menjadi lebih ekstrim dan berbahaya bagi wanita. Tidak hanya secara fisik dan mental, stres berlebih rupanya dapat mengganggu kesehatan area kewanitaan.
“Terlebih lagi perempuan, penting untuk menerapkan personal hygiene agar terhindar dari berbagai penyakit yang mengganggu fisiologis area kewanitaan maupun alat reproduksi,” ucap Dr. Imran Agus Nurali, SP.KO, Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI.
Indah Sundari Jayanti, M.Psi., psikolog, influencer, membantu menjelaskan bahwa stres berlebih memang berdampak pada organ di dalam tubuh.
“Bagi perempuan, gangguan siklus bulanan, keputihan berlebih, dan mood swing yang tidak terkendali merupakan tanda yang perlu diwaspadai akibat stres berlebih,” jelas Ibu Indah.
Namun, kondisi menjadi lebih serius ketika stres dipadukan dengan kurang terjaganya kebersihan area kewanitaan. Selain memperparah masalah, tidak menutup kemungkinan juga terjadi infeksi.
Sedangkan ketika dalam kondisi bersih, wanita pun menjadi lebih nyaman untuk beraktivitas, sehingga dapat membantu mengatasi kondisi stress.
Sekretaris Jenderal Himpunan Onkologi Ginekologi Indonesia (HOGI) serta Perkumpulan Obsteri dan Ginekologi Indonesia (POGI), Dr. dr. Tofan Widya Utami, Sp.OG (K) – Onk, juga menjelaskan apa yang terjadi terhadap area kewanitaan ketika stres berlebih.
“Sebenarnya tubuh kita sudah memiliki natural defense yaitu dalam hal ini vagina memiliki keseimbangan (equilibrium) mikroflora normal sebagai pertahanan terhadap berbagai kondisi patogen (penyakit). Segala kondisi yang mengganggu keseimbangan mikroflora normal di vagina ini akan memicu perubahan kondisi, sehingga terjadi beberapa inflamasi (peradangan) ataupun infeksi,” jawab Dr.Tofan.
Mikroflora dapat diupayakan agar terus meningkat, salah satunya dengan memberikan nutrisi berupa prebiotik dan menjaga kebersihan area kewanitaan.
Atas dasar kebutuhan tersebut, Betadine berkolaborasi khusus dengan Guardian untuk menghadirkan rangkaian produk perawatan kesehatan melalui Betadine Feminine Care.
Anastasia Damayanti, Head of Marketing PT. Mundipharma Indonesia (Betadine), memaparkan bahwa rangkaian Betadine Feminine Care Daily Wash ini mengandung prebiotik yang aman untuk digunakan sehari-hari. Hal ini selaras dengan ucapan Dr.Tofan terhadap pentingnya prebiotik bagi area kewanitaan.
“Khusus untuk periode menstruasi, Betadine menyediakan varian Betadine Feminine Hygiene yang mengandung antiseptik Povidone – Iodine 10%, sehingga dapat memberikan perlindungan extra untuk mengatasi infeksi kuman,” jelas Anastasia.
Jadi tidak hanya untuk kondisi umum, ketika sedang menstruasi pun ada produk yang diformulasikan khusus guna menangkal infeksi.
Dalam upaya meningkatkan kesadaran dan mengedukasi, produk Betadine Feminine Care saat ini dapat ditemukan di gerai Guardian serta sedang diberlakukan promo khusus. Berlaku di tanggal 25 Agustus – 28 Agustus 2022.
Sumber: kompas.com