TNews, NASIONAL – Jakarta Demonstrasi menolak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) kembali digelar hari ini. Sejumlah elemen aksi akan turun ke jalan, kepolisian pun akan berlakukan peralihan arus lalu lintas.
Dikutip dari akun Twitter TMC Polda Metro Jaya Jumat (9/9), terdapat sejumlah ruas jalan yang akan dialihkan baik di kawasan DPR maupun Istana Negara pukul 11.00 WIB.
Untuk di Jalan Gatot Subroto mengarah Slipi akan dialihkan menuju Jalan Gerbang Pemuda mengarah Senayan.
Sedangkan untuk pengendara dari Jalan Gerbang Pemuda Senayan yang hendak menuju Gatot Subroto akan diputar balikan di kolong layang Ladogi. Sehingga seluruh pengendara dialihkan menuju jalan Asia Afrika.
Lebih lanjut untuk di kawasan sekitar Istana Negara, arus lalu lintas di jalan Veteran III akan terus diluruskan hingga ke Terminal Harmoni.
Untuk di Jalan Hayam Wuruk hendak lurus ke Jalan Majapahit akan dibelokan ke kiri menuju jalan Juanda.
Pada kawasan Patung Kuda, arus lalu lintas di jalan MH Thamrin menuju Patung kuda akan dialihkan untuk berbelok ke kiri atau kanan untuk menuju Jalan Kebon Sirih.
Petugas kepolisian terlibat saling dorong dengan mahasiswa yang demonstrasi menolak kenaikan harga BBM di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Kamis (8/9/2022). Sejumlah unjuk rasa serupa juga digelar mahasiswa di beberapa kota besar, mulai dari Surabaya hingga Kalimantan. (merdeka.com/Arie Basuki)
Sebelumnya, aksi demonstrasi dilakukan sejumlah organisasi mahasiswa baik Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) maupun dari Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI), sempat diwarnai kericuhan.
Sejumlah mahasiswa terlibat aksi saling dorong mendorong dengan berikade petugas.
Dalam aksi unjuk rasa yang berlangsung Kamis, 8 September 2022 ini, peserta aksi GMNI maupun BEM SI sempat merusak kawat berduri yang telah dipasang oleh petugas kepolisian dengan cara menarik paksa sambil menginjaknya dengan poster.
Sambil teriakan dari salah seorang orator ‘Revolusi’ berkali kali, massa mencoba memaksa maju hingga mengakibatkan aksi saling dorong mendorong dengan petugas.
Pada saat orator mulai meneriakkan ‘revolusi’ massa mulai maju paksa. Sesaat kejadian tersebut terjadi salah seorang polisi menempelkan kedua telapak tangannya sebagai tanda untuk tidak anarkis.
Tapi permohonan dari salah seorang polisi tersebut tampak tak diindahkan oleh para mahasiswa yang masih terus bergelora dalam tuntutan menolak kenaikan BBM. Namun kejadian tersebut tidak berlangsung lama usai salah seorang orator dari mobil orasi memerintahkan untuk membuat barisan kembali seperti semula.
Sumber: liputan6.com