TNews, KOTAMOBAGU – Kerja keras Pemerintah Kota Kotamobagu di bawah pimpinan Wali Kota Ir Hj Tatong Bara, dalam menekan angka stunting di wilayah Kotamobagu, berbuah hasil yang sangat luar biasa.
Betapa tidak, pada tahun 2022 ini, angka stunting di kotamobagu terus menurun bahkan sudah melampaui target nasional sebagaimana arahan pemerintah pusat yakni diangka 14 persen.
“Alhamdullilah, berkat kerja keras yang dilakukan sebagai mana arahan Ibu Wali Kota melalui Kadis, untuk penanganan stunting di Kotamobagu sudah diangka 3,58 persen,” ucap Kepala Bidang Kesmas dan P2P Dinkes Kotamobagu Lindawati Hasan, S. Farm Selasa (04/10/2022).
Menurut Linda, untuk mencapai persentasi ini, teknis yang mereka lakukan yakni dimulai dari pemberian makanan bergizi untuk ibu hamil dan Balita. “Kalau dari kesehatan itu namanya intervensi gizi yaitu pemberian susu dan vitamin kepada ibu hamil dan anak Balita,” terangnya.
Selain itu kata Linda, Dinkes juga terus melakukan percepatan dalam hal 8 aksi konvergensi.
“Dari 8 aksi konvergensi, kita sudah sampai di aksi ke 7, yakni melakukan pengukuran pertumbuhan dan perkembangan anak balita. Nah, setelah 100 persen kemudian akan di publikasi,” bebernya
Linda berharap dengan adanya intervensi penanganan dan pencegahan stunting lewat 8 aksi oleh Pemkot melalui Dinkes kotamobagu bisa lebih kecil dari angka yang ada saat ini.
“Untuk itu kami berharap, masyarakat bisa lebih memahami pentingnya asupan gizi yang kita konsumsi sehari hari,” pungkasnya.
Diketahui, Stunting merupakan gangguan pertumbuhan kronis pada anak balita (bawah lima tahun) akibat kekurangan asupan nutrisi atau malnutrisi dalam waktu cukup lama.
Penyebabnya adalah makanan yang di konsumsi tidak memenuhi kebutuhan nutrisi sesuai usia si anak, serta Asupan gizi dari ibu hamil juga sangat penting untuk pencegahan stunting.
Reporter : Konni Balamba