TNews, KOTAMOBAGU SULUT– Kegiatan seminat sehari dari Polda Sulawesi Utara, dengan tema bsar Lawan Ekstrimisme dan Hoax, terus bergulir di Kotamobagu.
Setelah sebelumnya mendatangi kampus STIMIK Multicom, pada Rabu 2 November 2022 kemarin, kini giliran Universitas Dumoga Kotamobagu atau UDK yang didatangi oleh Dir Intelkam Polda Sulut Kombes Pol Albert Sihombing MSi, pada Rabu 3 November 2022 pagi tadi.
Di hadapan ratusan mahasiwa yang tergabung dari UDK dan STIE Widya Dharma Kotamobagu, Kombes Pol Albert Sihombing, memberikan penjelasan terkait dengan proses dan sistematika hoax, serta paham ekstrimisme dan radikalisme yang bisa saja menjangkiti kaum milenial, khususnya para mahasiswa.
“Target kami adalah membentuk mahasiswa ini menjadi pemimpin, dalam kaitan memimpin perang terhadap hoax dan radikalime. Caranya, adalah dengan membuka wawasan mereka, serta mengajak mereka untuk lebih berfikir kritis dalam menyikapi merambahnya hoax dan paham paham radikalisme ini,” ungkap Kombes Pol Albert Sihombing kepada awak media.
Dirinya menambahkan, kenapa segmen mahasiswa yang diambil oleh pihak Polda Sulut, untuk kegiatan seminar sehari tersebut. Albert mengatakan, setidaknya ada 3 alasan yang melatarbelakangi hal itu.
“kenapa mahasiswa?, ada 3 yang harus kita cermati dari mahasiswa, yang pertama mereka adalah kader pmimpin yang dicetak oleh perguruan tinggi. yang kedua, mahasiswa itulah yang banyak bergelut dengan kehidupan internet, sementara yang ketiga mahasiswa itu karena kemudahannya, serta rasa ingin tahu dan ingin cobanya, maka harus kita bekali, bagaimana berfikir kritis, bagaimana menjadi orang-orang yang berfikir maju, dimana kelompok civitas akademi inilah yang akan menjadi garda terdepan untuk mencetak pemimpin – pemimpin yang berfikir maju,” jelasnya.
Sementara itu Rektor UDK Dr Ir Agus Soepandi Soegoto saat diwawancarai mengaku senang dengan dipilihnya UDK sebagai lokasi seminar sehari tersebut.
“Yang pasti kita sangat mengapresiasi hal ini. Sebab, ada hal – hal yang harus sama – sama kita pahami, kita ikuti untuk menjamin kepastian hukum di masyarakat. Bagi mahasiswa ini penting, sebab karena pengetahuan baru, ini akan menjadi bekal mereka, dan mereka kalau ada kegiatan lainnya akan kita rekomendasikan ikut lagi, untuk menambah keahlian mereka,” ucap Agus.
Dalam kesempatan yang sama, salah satu mahasiswa UDK, Anisa Lun mengaku cukup senang dengan kegiatan yang diikutinya tersebut.
“Secara pribadi saya sangat senang, karena lewat seminar ini kami mahasiswa diajak untuk berfikir kritis, dan yang saya lihat tadi, kegiatan seminar ini diadakan dengan sangat kreatif dan menyenangkan, sehingga mahasiswa tidak terlalu gugup,” ungkap Anisa.
Mahasiswa Fakultas Pertanian di UDK itu juga menambahkan, kalau cara dan metode penyampaian materi sangat muedah dicerna.
“Sehingga metode ini bisa membuka wawasan kami soal radikalisme dan hoax itu yang sebenarnya. Kami berharap kegiatan ini bisa terus berlanjut, untuk terus menyentuh anak – anak muda, yang menjadi sasaran paham radikalisme. Kami juga ketika kembali ke masyarakat pasti akan ikut menyampaikan apa yang sudah kami dapat di tempat ini,” tuturnya.
Reporter : Konni Balamba