TNews, KESEHATAN – Selama menjalankan ibadah puasa, umat Muslim dituntut untuk menahan lapar dan haus sejak matahari terbit hingga terbenam. Supaya tubuh tetap bugar dan terhindar dari penyakit ketika berpuasa, penting untuk memahami cara menjaga kesehatan di bulan Ramadan.
Berbagai cara menjaga kesehatan di bulan Ramadan
- Mengonsumsi makanan sehat saat sahur
Salah satu cara menjaga imunitas selama berpuasa adalah mengonsumsi makanan sehat saat sahur.
Dilansir dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, sahur memiliki peran penting dalam menjaga stamina tubuh ketika berpuasa.
Oleh sebab itu, Anda dianjurkan untuk tidak melewatkan jadwal sahur dan mengonsumsi makanan berserat tinggi, seperti buah dan sayur, untuk menambah energi.
Hindari makanan berminyak karena bisa menyumbat pembuluh darah dan menimbulkan kantuk di siang hari.
- Jangan makan berlebihan saat berbuka puasa
Terkadang, rasa lapar dan haus membuat sebagian orang mengonsumsi banyak makanan dan minuman saat berbuka puasa.
Padahal makan berlebihan dapat mengakibatkan perut terasa penuh dan tidak nyaman.
Maka dari itu, Anda disarankan untuk makan secukupnya secara bertahap; dimulai dengan mengonsumsi air putih dan sedikit makanan manis.
- Perhatikan porsi makan di malam hari
Orang yang sedang berpuasa kerap memanfaatkan waktu di malam hari untuk makan dengan porsi yang banyak.
Akan tetapi, kebiasaan ini sebaiknya dihentikan karena makan berlebihan di malam hari bisa meningkatkan risiko obesitas atau berat badan berlebih.
Di samping itu, cobalah hindari konsumsi kopi dan soda berlebihan karena keduanya dinilai bisa membuat Anda susah tidur dan menimbun banyak lemak.
- Berolahraga secara rutin
Cara meningkatkan kekebalan tubuh ketika berpuasa berikutnya adalah berolahraga secara rutin.
Berpuasa bukanlah alasan untuk tidak berolahraga. Supaya sistem imun tetap terjaga, Anda perlu melakukan aktivitas fisik setidaknya selama 30 menit setiap hari.
Ada beberapa jenis olahraga ringan yang bisa Anda lakukan selama bulan Ramadan, di antaranya jalan kaki hingga mengangkat beban. Kamu bisa memulai olahraga setidaknya 1 jam sebelum waktu berbuka puasa.
- Menjaga pola tidur yang baik
Menjaga pola tidur yang baik adalah cara menjaga kesehatan di bulan puasa yang penting.
Alasannya, kurang tidur dapat berdampak buruk bagi sistem kekebalan tubuh Anda.
Faktanya, orang-orang yang kualitas tidurnya buruk atau kurang tidur lebih berisiko jatuh sakit ketika terpapar dengan virus, contohnya pilek.
- Mengonsumsi suplemen
Apabila Anda kesulitan memenuhi nutrisi tertentu lewat makanan, konsumsi suplemen mungkin diperlukan untuk menjaga imun saat puasa.
Namun, ada baiknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen, apalagi jika punya kondisi kesehatan tertentu.
Berikut adalah beberapa jenis suplemen yang terbukti secara ilmiah punya potensi dalam berpotensi meningkatkan daya tubuh.
Vitamin C
Dilansir dari ulasan yang melibatkan lebih dari 11.000 orang dalam The Cochrane Database of Systematic Review, mengonsumsi 1.000-2000 miligram (mg) vitamin C per harinya terbukti mengurangi durasi pilek pada 8 persen orang dewasa dan 14 persen anak-anak.
Vitamin D
Berdasarkan penelitian yang dirilis dalam jurnal Endocrinology and Metabolism Clinic of North America, defisiensi vitamin D berpotensi meningkatkan risiko sakit sehingga konsumsi suplemen dinilai membantu mencegahnya.
Meski demikian, tidak ada manfaat yang signifikan dari konsumsi vitamin D saat tubuh tidak kekurangan nutrisi tersebut.
Zinc
Sebuah ulasan di jurnal JRSM Open melibatkan 575 partisipan yang mengalami pilek. Hasilnya menunjukkan bahwa konsumsi suplemen zinc dengan dosis lebih dari 75 mg per harinya, terbukti menurunkan durasi pilek sampai dengan 33 persen.
Bawang putih
Dilansir dari sebuah studi yang dipublikasikan dalam The Cochrane Database of Systematic Review, suplemen bawang putih terbukti mengurangi kejadian pilek sekitar 30 persen.
Meski demikian, penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk memperkuat temuan ini.
- Hindari stres
Cobalah hindari stres selama berpuasa karena dapat mengurangi jumlah limfosit dan mengganggu kinerja sistem kekebalan tubuh.*
Sumber: sehatq.com