TNews, LABUAN BAJO – Warga Golo Mori, Desa Golo Mori, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat Nusa Tenggara Timur dilanda krisis air minum bersih.
Desa yang menjadi lokasi sentral Kawasan Ekonomi Khusus Golo Mori itu hingga kini masih menggunakan air kali untuk dikonsumsi.
Desa Golo Mori merupakan desa yang menjadi tuan rumah ASEAN Summit di Labuan Bajo. Diselenggarakannya ASEAN Summit di Labuan Bajo Manggarai Barat, tidak terlepas dari pengaruh Golo Mori sebagai elemen penting dalam Venue ASEAN Summit.
Bertolak belakang dengan nama besarnya sebagai lokasi Kawasan Ekonomi Khusus dan tempat ASEAN Summit, warga Golo Mori masih mengkonsumsi air kali. Lebih na’asnya, warga konsumsi air yang sudah tercemar proses galian c yang dilakukan oleh beberapa perusahaan swasta yang diduga tidak mengantongi izin.
Mustajip adalah salah satu warga Golo Mori yang juga memangku jabatan sebagai kepala Adat di Golo Mori saat diwawancara di rumahnya pada selasa, (27/3) mengatakan warga Golo Mori dilanda krisis air minum bersih.
“Kami disini mengalami krisis air minum bersih. Kami terpaksa mengkonsumsi air kali Wae Nggoer yang sudah tercemar oleh proses galian pasir yang dilakukan oleh beberapa perusahaan,” Kata Mustajip.
Ia juga memuturkan salah satu perusahaan yang pernah beroperasi di desanya pernah menjanjikan pengadaan air minum bersih. Namun, hal itu tidak direalisasi.
“Salah satu perusahaan yang beroperasi di kali Wae Nggoer yaitu PT. BRL saat Awal awal mereka datang, mereka menjanjikan pengadaan air minum bersih. Namun, hingga hari ini tidak ada realisasi,” Ungkapnya.
Mustajip dan warga Golo Mori mengharapkan perhatian pemerintah kabupaten Manggarai Barat.
“Kita berharap, pemerintah memperhatikan kondisi warga Golo Mori yang dilanda krisis air minum bersih,” harap Kepala Adat Golo Mori itu.*
Reporter : Ven Darung