Buka Seminar Budaya Daerah, Sekda Kotamobagu Ajak Generasi Milenial Lestarikan Kearifan Lokal

0
32
Buka Seminar Budaya Daerah, Sekda Kotamobagu Ajak Generasi Milenial Lestarikan Kearifan Lokal, Selasa (29/08/2023). (Foto: Nindy)

TNews, KOTAMOBAGU – Pemkot Kotamobagu melalui Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata (Disbudpar) menggelar Seminar Budaya Daerah dengan mengusung tema Strategi Menjaga Eksistensi Kearifal Lokal di Era Milenial yang dialksanakan di Aula Bobakidan Dinas Ketahanan Pangan Kotamobagu, Kelurahan Mongkonai Barat, Selasa (29/08/2023).

Kegiatan ini dibuka oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kotamobagu, Sofyan Mokoginta yang sekaligus menjadi narasumber kegiatan tersebut.

Dalam sambutannya Sekda Kotamobagu, Sofyan Mokoginta menyampaikan, kearifan lokal merupakan bagian budaya suatu masyarakat yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari.

“Kearifan lokal dibentuk berdasarkan nilai-nilai lokal yang dijunjung tinggi oleh masyarakatnya, dimana sebagai hasil posisi grafis dalam arti luas yaitu berupa bentuk masa lalu atau warisan. nilai-nilai lokal tersebut diaplikasikan ke dalam suatu rancangan proses pembangunan sebuah wilayah yang merupakan kajian masyarakat dalam konteks kebudayaan,”ujarnya.

Lanjut, ia mengatakan, proses pembangunan suatu negara dan daerah itu tidak lepas dari kearifan lokal dan nilai-nilai lokal yang diwariskan pendahulu kepada generasi-generasi penerusnya.

“Keberagaman kebudayaan daerah merupakan kekayaan dan identitas bangsa yang sangat diperlukan untuk memajukan kebudayaan nasional indonesia ditengah dinamika perkembangan dunia sehingga kebudayaan menjadi haluan pembangunan nasional sebagaimana tertuang pada undang-undang No 5 tahun 2017 tentang pemajuan kebudayaan,” jelasnya.

“Kebudayaan juga adalah prioritasnya sebagai suatu istilah yang erat dengan kehidupan masyarakat. Karena kebudayaan diciptakan manusia sebagai keseluruhan yang kompleks di dalamnya terkandung sistem pengetahuan, kepercayaan, seni, hukum, moral, adat istiadat dan lain-lain,”sambungnya lagi.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa dalam prioritasnya, pergeseran nilai-nilai budaya tersebut tidak jarang mengakibatkan nilai kearifan lokal yang tumbuh dari masyarakat mengalami degradasi dan terlupakan.

“Sehingga cenderung pengguna kebudayaan terutama generasi muda itu sendiri sudah tidak lagi mengenal kearifan lokal, serta diharapkan mampu mendorong generasi muda untuk ikut serta dan mengambil bagian dalam memajukan kota kotamobagu,” tandasnya.(*)

Reporter: Abdul Marham Koikit

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.