TNews, KOTAMOBAGU – Kegiatan Pasar senggol di Kotamobagu tepatnya di kelurahan Gogagoman, berakhir pada Selasa 9 April 2024 tadi malam.
Meski begitu, aktivitas yang rutin dilaksanakan setiap tahun menjelang idul fitri itu menyisakan polemic di tengah-tengah Masyarakat kelurahan Gogagoman.
Salah satu sumber mengatakan, serta minta pihak terkait dalam hal ini pihak inspektorat pemkot agar melakukan audit terhadap dana pasar senggol tersebut.
Sebab menurutnya, pasar senggol itu menggunakan fasilitas public yang dikomersilkan. Sehingga perlu diaudit. “Kalau menggunakan fasilitas public, laporan pertanggungjawabannya harus jelas. Uangnya dikemanakan semua harus tahu,” ujar sumber.
Ia membeberkan ada sekitar 400 lapak yang disewah ke pedagang. “Setiap lapak dibanrol 2,5 juta. bayangkan 400 lapak dikali 2,5 juta berarti kurang lebih 1 miliar rupiah dana pasar senggol. Nah itu yang perlu diaudit, ke mana dana itu,” ucapnya.
Apalagi sepengetahuannya, pasar senggol itu dikelola oleh pihak swasta bukan pemerintah. “Jika menggunakan fasilitas public, harusnya dikelola oleh pemerintah, bukan swasta,” tegasnya.
Terpisah wakil ketua panitia pasar senggol Dolfi Paat saat dikonfirmasi media ini mengku tidak tahu menahu soal urusan pasar senggol. “Nama saya hanya formalitas saja sebagai panitia, saya tidak tahu menahu soal itu. Tanyakan saja ke ketua panitia,” tutup Dolfi.
Konni Balamba