TNews, BOLMONG – Nama Marief Mokodompit, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), kembali terseret dalam tuduhan serius yang mengarah pada praktik money politics menjelang Pemilihan Bupati Bolmong.
Sebuah daftar yang beredar luas di media sosial mencantumkan nama sejumlah pejabat Pemkab Bolmong, termasuk Mokodompit, sebagai salah satu penyalur dana gelap untuk mendukung salah satu pasangan calon bupati.
Tuduhan ini langsung dibantah dengan keras oleh Marief Mokodompit yang menyebutnya sebagai fitnah yang tidak berdasar.
“Ini adalah fitnah yang sangat merugikan, saya dan keluarga. Saya hanya diam di rumah, tiba-tiba nama saya dicatut dalam isu yang tidak jelas ini. Setiap pilkada nama saya selalu diseret-seret, dan ini tidak bisa dibiarkan begitu saja,” tegas Mokodompit dalam klarifikasinya.
Marief yang dikenal memiliki posisi strategis di Pemerintahan Kabupaten Bolmong mengungkapkan bahwa selama ini dirinya menjalankan tugas sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan profesional dan tidak terlibat dalam aktivitas politik praktis.
“Birokrasi di Bolmong tegak lurus dan bekerja sesuai aturan. Kalau memang ada tuduhan, tunjukkan bukti konkret, jangan hanya asal fitnah tanpa dasar!” lanjutnya dengan nada geram.
Namun, desas-desus mengenai keterlibatan Marief dalam dunia politik tidaklah baru. Sebelumnya, ia juga dikaitkan dengan beberapa kegiatan politik, termasuk di dalamnya dugaan keterlibatannya dalam memenangkan calon legislatif dari partai tertentu pada Pemilu 2024 mendatang.
Berbagai pihak menilai bahwa jabatannya sebagai Kepala Dinas Kominfo memberinya akses yang luas dalam mempengaruhi opini publik—terlebih lagi dengan peranannya dalam pengelolaan informasi dan komunikasi di daerah tersebut.
Tidak hanya itu, dugaan penggunaan jabatan untuk kepentingan politik semakin memperkeruh suasana, apalagi menjelang pilkada yang semakin dekat. (**)
