TNews, KOTAMOBAGU – Pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Kotamobagu, Dr. Weny Gaib, SpM, dan Rendy Virgiawan Mangkat, SH, MH, membuat gebrakan besar dengan mengusung ide Festival Budaya Tahunan yang diyakini akan menjadi revolusi dalam pelestarian budaya lokal sekaligus pendorong ekonomi Kota Kotamobagu.
Dalam deklarasi politiknya yang menggelegar, Weny-Rendy berkomitmen untuk menjadikan festival ini sebagai event monumental yang tak hanya menyatukan masyarakat, tetapi juga memperkenalkan Kotamobagu kepada dunia.
Dengan memandang budaya lokal sebagai akar yang harus dijaga, pasangan ini berencana menjadikan Festival Budaya Tahunan sebagai agenda besar yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat.
Tidak hanya sekadar panggung hiburan, festival ini akan menjadi sekolah budaya hidup bagi generasi muda yang selama ini acap kali terlena dengan modernisasi yang mengikis identitas budaya asli.
“Kami tidak ingin festival ini sekadar menjadi hiburan semata! Ini adalah gerakan besar untuk menanamkan rasa cinta terhadap budaya lokal yang harus dipelajari dan diwariskan,” tegas Dr. Weny Gaib.
Lebih dari sekadar ajang seni dan budaya, Festival Budaya Tahunan dirancang untuk mengangkat perekonomian lokal. Dengan menampilkan seni tari, musik, kuliner khas, serta kerajinan tangan yang telah menjadi warisan turun-temurun, Weny-Rendy berharap bisa menciptakan pasar baru untuk produk lokal.
Festival ini diproyeksikan akan menjadi magnet bagi pariwisata, membawa wisatawan lokal maupun internasional untuk mengunjungi Kotamobagu dan menikmati kekayaan budaya yang dimiliki.
Tidak hanya itu, festival ini juga akan memberikan pelatihan keterampilan tradisional yang dapat menghidupkan kembali praktik-praktik yang hampir punah, seperti kerajinan tangan dan kuliner khas yang selama ini tak mendapat sorotan.
Festival ini akan menjadi ajang untuk menumbuhkan kebanggaan masyarakat terhadap identitas budaya mereka sendiri. Dengan melibatkan generasi muda, Weny-Rendy berharap para pemuda Kotamobagu akan lebih paham dan cinta terhadap akar budaya mereka, yang pada gilirannya akan menumbuhkan semangat pelestarian budaya yang lebih kuat di masa depan.
“Festival ini bukan hanya tentang merayakan seni, tetapi juga tentang merawat dan meneruskan warisan budaya yang telah kita miliki,” ujar Rendy Virgiawan Mangkat.*