
TNews, SULUT – Ketua Umum PDI Perjuangan sekaligus Presiden Kelima Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri, tampil sebagai pembicara utama dalam Forum Dialog Peradaban Global yang digelar di Wisma Tamu Negara Diaoyutai, Beijing, Kamis (10/7).
Kehadirannya menjadi simbol kuat kehadiran Indonesia dalam percaturan diplomasi global, membawa pesan damai dan keadilan di tengah gejolak dunia.
Megawati tidak sendiri. Ia didampingi langsung oleh jajaran elite PDI Perjuangan, termasuk Bendahara Umum PDI Perjuangan Olly Dondokambey, yang menegaskan bahwa forum internasional ini diikuti oleh 600 delegasi dari 144 negara, menandakan bobot strategis pertemuan tersebut.
“Ibu Megawati menjadi pembicara pertama dalam forum ini. Kehadirannya membanggakan tidak hanya untuk Indonesia, tetapi juga menegaskan eksistensi Indonesia dalam diplomasi peradaban dunia,” kata Dondokambey saat dikonfirmasi, Sabtu (12/7).

Forum yang mengangkat tema “Safeguarding Diversity of Human Civilizations for World Peace and Development” ini menjadi ajang bertemunya para pemimpin dan tokoh dunia, termasuk Presiden Namibia Nangolo Mbumba, mantan PM Jepang Yukio Hatoyama, mantan PM Mesir Essam Sharaf, hingga mantan PM Belgia Yves Leterme.
Dalam pidato kuncinya, Megawati menyampaikan pesan mendalam dengan gaya oratoris khasnya:
“Dengan penuh kerendahan hati dan rasa hormat, saya berdiri di hadapan para pemimpin dunia dan pejuang kemanusiaan lintas bangsa, dengan satu tekad: membangun masa depan umat manusia yang lebih damai, adil, dan berkeadaban.”
Megawati juga memberikan apresiasi khusus kepada Pemerintah Tiongkok dan Partai Komunis Tiongkok di bawah kepemimpinan Presiden Xi Jinping, atas undangan kehormatan yang diberikan kepadanya.
Lebih jauh, Megawati menegaskan bahwa forum ini bukan sekadar ajang diplomatik, tetapi sebuah panggilan moral global.
“Pertemuan ini adalah ruang untuk mengingat kembali memori kolektif kita sebagai bangsa-bangsa yang pernah menjadi penyintas penjajahan, dan yang kini bersama-sama memimpikan dunia yang lebih adil dan beradab,” ujarnya.
Isyarat Politik Luar Negeri yang Lebih Aktif?
Kehadiran Megawati di panggung internasional dinilai sebagai sinyal politik penting, terutama jelang dinamika pemerintahan baru pasca-Pemilu 2024. Banyak kalangan menilai PDI Perjuangan tengah meneguhkan posisi politik internasionalnya, sekaligus memperkuat diplomasi lintas ideologi melalui jalur-jalur non-formal.
Olly Dondokambey pun menambahkan bahwa pidato Megawati membawa pesan strategis, menyoroti pentingnya keadilan global dan pluralisme dalam pembangunan peradaban. “Indonesia tidak lagi sekadar menjadi penonton, tetapi ikut menjadi arsitek dunia yang damai,” tegasnya.
Peliput: Konni Balamba
