TNews, MEDAN – Dunia pendidikan Sumatra Utara kembali tercoreng. Kepala Sekolah SMAN 6 Medan, berinisial RN, resmi ditahan oleh Kejaksaan Negeri Belawan pada Selasa, 9 September 2025, setelah diperiksa dalam kasus dugaan korupsi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tahun anggaran 2022–2023.
Penahanan ini sontak menggemparkan lingkungan sekolah dan jajaran Dinas Pendidikan Sumatra Utara. RN ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan menyelewengkan dana BOS senilai Rp 772.711.214 dari total anggaran yang dikelolanya sebesar Rp 3,5 miliar lebih.
Kasi Intel Kejari Belawan, Daniel Setiawan Barus, menyebut penyidikan menemukan indikasi kuat bahwa RN menyalahgunakan wewenang selama menjabat kepala sekolah.
“Akibat perbuatan tersangka, negara mengalami kerugian mencapai Rp 772 juta. Saat ini RN sudah ditahan di Rutan Perempuan Kelas IIA Medan,” ujar Daniel kepada wartawan.
Meski belum membeberkan secara rinci modus yang digunakan RN, pihak kejaksaan memastikan bahwa penahanan dilakukan demi mencegah tersangka melarikan diri atau menghilangkan barang bukti.
Kasus ini menjadi sorotan tajam publik, terutama karena dana BOS seharusnya digunakan untuk mendukung operasional pendidikan yang menyentuh langsung siswa. Sebaliknya, dugaan penyalahgunaan dana ini menambah daftar panjang praktik korupsi yang menggerogoti dunia pendidikan.
Hingga kini, penyidik masih terus mendalami aliran dana dan kemungkinan adanya pihak lain yang turut terlibat.*
Peliput: Nanda
