Laut Kuala Tungkal Jadi Saksi Haru Peringatan Hari Pahlawan

oleh -138 Dilihat
Gambar: Kapolres Tanjung Jabung Barat AKBP Agung Basuki, S.I.K., M.M. memimpin prosesi pelarungan bunga di perairan Dermaga Syahbandar Kuala Tungkal, Senin (10/11/2025), dalam rangka memperingati Hari Pahlawan ke-80. Upacara berlangsung khidmat diikuti jajaran Polres, TNI, dan masyarakat setempat. Foto: Wanito.

TNews, TANJABBAR – Embun pagi belum sepenuhnya sirna ketika satu per satu petugas berseragam putih dan biru tua menapaki Dermaga Syahbandar Kuala Tungkal. Dari kejauhan, bendera merah putih berkibar pelan, seolah ikut menunduk dalam suasana yang penuh haru. Di bawah langit cerah pesisir barat Jambi itu, jajaran Kepolisian Resor (Polres) Tanjung Jabung Barat menggelar upacara pelarungan bunga dalam rangka memperingati Hari Pahlawan ke-80.

Kapolres Tanjab Barat, AKBP Agung Basuki, S.I.K., M.M., tampak berdiri di barisan depan, memimpin jalannya prosesi yang dimulai tepat pukul 09.00 WIB. Di belakangnya, sejumlah anggota TNI, tokoh masyarakat, serta perwakilan instansi pemerintahan berdiri tegak dengan wajah khidmat.

“Setiap bunga yang kita larungkan hari ini bukan sekadar simbol. Ia adalah doa dan penghormatan kepada mereka yang telah berjuang tanpa pamrih,” ujar Kapolres Agung dalam sambutannya dengan nada tegas namun penuh empati.

Sembari mengangkat tangan memberi hormat, Kapolres kemudian memimpin momen pelarungan bunga. Ratusan kelopak mawar dan melati tampak perlahan mengapung di atas air laut yang tenang, membentuk hamparan warna lembut di permukaan Teluk Kuala Tungkal. Suara gemericik air dan deru kapal patroli yang berlabuh di kejauhan menambah suasana sendu namun syahdu.

Bagi sebagian peserta, upacara ini bukan sekadar ritual tahunan, melainkan momen refleksi tentang makna pengorbanan. Seorang anggota Polwan yang ikut menabur bunga tampak menyeka air mata. “Saya teringat kakek saya yang dulu ikut berjuang di Sumatra bagian selatan,” ujarnya lirih setelah upacara usai.

Kapolres menutup kegiatan dengan pesan agar semangat kepahlawanan tidak berhenti hanya pada peringatan setiap tanggal 10 November. “Tugas kita hari ini adalah menjaga warisan itu — dengan menjadi warga yang peduli, jujur, dan siap menjaga keamanan daerah ini bersama-sama,” katanya.

Di akhir acara, para peserta berdiam sejenak, menundukkan kepala. Di laut yang memantulkan cahaya matahari pagi, bunga-bunga yang hanyut perlahan menjadi simbol abadi: bahwa jasa para pahlawan tak akan pernah tenggelam.*

Peliput: Wanito

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

No More Posts Available.

No more pages to load.