Terungkap Skandal Akademik di Unima, Oknum Dosen Diduga Jual-Beli Nilai Hingga Jutaan Rupiah

oleh -4 Dilihat

TNews, MANADO — Kabar mengejutkan kembali mengguncang Universitas Negeri Manado (Unima). Berdasarkan laporan dari narasumber anonim, dua oknum dosen/pegawai diduga kuat melakukan praktik jual-beli nilai kepada sejumlah mahasiswa. Uang “suap” yang diberikan konon sudah “ditargetkan” oleh para dosen tersebut agar nilai berubah sesuai permintaan, dan besarnya mencapai jutaan rupiah, sebagaimana yang disiapkan oleh mahasiswa.

Menurut informasi yang diterima, modus operandi pelaku cukup sistematis: mahasiswa yang khawatir gagal atau bahkan di-drop out rela membayar sejumlah uang agar nilai mereka dinaikkan. Sumber menyebutkan bahwa dosen pertama adalah perempuan, dan dosen kedua seorang lelaki — keduanya aktif sebagai pengajar dan pegawai kampus. Praktik ini diduga telah berlangsung dalam jangka waktu yang tidak singkat.

Pihak kampus pun didesak agar segera bergerak. Kasus ini mencoreng citra akademik Unima. Apalagi, kampus saat ini tengah berada di bawah kepemimpinan rektor yang dikenal militan melakukan reformasi dan perbaikan tata kelola kampus. Banyak pihak, termasuk mahasiswa, menuntut agar rektor memberikan sanksi tegas kepada dosen-dosen nakal demi menjaga integritas institusi.

Ketika diwawancarai, salah seorang mahasiswa mengungkapkan, praktik suap nilai jelas melanggar “etika akademik” karena merusak kejujuran dan keadilan proses penilaian.

Katanya lagi, banyak perguruan tinggi memiliki kode etik dosen yang mengatur perilaku profesional dosen saat menjalankan tridharma perguruan tinggi (pendidikan, penelitian, pengabdian).

Misalnya, dalam Permendikbudristek No. 30/2023 diatur bahwa kode etik dosen serta sanksinya harus diatur oleh rektor setelah mempertimbangkan senat.

Seorang dosen yang bertransaksi uang untuk memberi nilai melanggar integritas profesionalnya, melanggar kode etik dan tentu patut diberi sanksi.

Jika laporan ini benar adanya, pimpinan Unima seharusnya segera membentuk tim etika akademik (jika belum ada) untuk menyelidiki semua laporan jual-beli nilai, bukan hanya pada satu dosen, tapi kemungkinan pola sistematis. Pastinya rektor tidak akan tinggal diam jika ada laporan seperti ini, karena sementara konsentrasi untuk pembenahan hal-hal yang tidak sesuai aturan. (***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

No More Posts Available.

No more pages to load.