TNews, INTERNASIONAL – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri atau Kemlu geram dengan tudingan Israel. Pasalnya, Israel menuding Indonesia tak jujur soal konflik di Gaza, Palestina. Hal ini berawal dari tudingan dilontarkan Israel melalui Duta Besar Israel untuk Singapura, Sagi Karni. Karni menyebut pemimpin dari negara-negara mayoritas muslim di Asia Tenggara itu tak jujur dan mengabaikan sifat asli konflik antara Israel dan Palestina. Karni mengatakan konflik yang terus memanas itu antara Israel dan Hamas. Bukan antara Israel dan warga Palestina.
“Hamas adalah organisasi anti-Semit…. Saya tidak yakin orang-orang yang berpartisipasi dalam debat di media sosial benar-benar memahami sifat radikal dan fasis Hamas,” katanya kepada Reuters dalam sebuah wawancara video. Hamas telah menolak tuduhan anti-Semitisme. Israel menyatakan bersedia berdialog untuk membangun hubungan dengan Indonesia dan negera lainnya. Menurut Karni, sudah sepatutnya Indonesia menjalin hubungan dengan Israel untuk lebih memahami akar permasalahan yang sebenarnya. “Kami bersedia berbicara, kami bersedia bertemu, dan pintu terbuka sejauh yang kami ketahui. Saya tidak berpikir begitu sulit untuk menemukan kami,” katanya.
Kemlu Tepis Tudingan
Kementerian Luar Negeri membantah tudingan Israel. Menurut juru bicara Kemlu Teuku Faizasyah, akar permasalahan dari konflik tersebut adalah penjajahan Israel di Palestina. “Akar permasalahan atau root causes-nya adalah pendudukan Israel di wilayah Palestina (occupied territories),” kata Faizasyah, Jumat (18/6/2021) kemarin. Karena itu, menurut Faizasyah, pemerintah Israel yang harus jujur mengakui akar permasalahan yang sebenarnya. “Israel harus jujur untuk mengakui akar permasalahannya,” ungkapnya. Lagi pula, kata Faizasyah, Hamas merupakan bagian dari bangsa Palestina. Mereka berupaya memperjuangkan kemerdekaan Palestina dari pendudukan Israel. “Hamas adalah bagian dari bangsa Palestina yang memperjuangkan kemerdekaan Palestina dari pendudukan Israel,” kata Faizasyah.
Sumber : detik.com