TOTABUANEWS, KOTAMOBAGU – Program unggulan pemerintah pusat melalui Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Kartu Indonesia Sehat (KIS), ternyata hingga saat ini belum menyentuh warga di Kota Kotamobagu (KK), sedangkan peluncurannya sejak bulan November 2014 lalu. Hal ini, dikatakan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kotamobagu, dr Salmon Helweldery Kamis (29/01) kemarin.
“Sampai saat ini, petunjuk untuk kartu indoensia sehat belum ada,” kata Salmon. Menurut Salmon, hingga saat ini yang digunakan untuk menunjang kebutuhan kesehatan masyarakat di KK. Pihaknya masih menggunakan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), yang merupakan lembaga yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan sosial di Indonesia. “Program kesehatan di Kotamobagu saat ini. Yakni, JKN,” ujar Salmon.
KIS ini, berfungsi untuk membantu masyarakat miskin saat berobat ke rumah sakit. Dengan kartu ini, masyarakat bisa mendapatkan layanan kesehatan secara gratis di puskesmas atau di rumah sakit yang sudah bekerjasama dengan pemerintah. Terinformasi, ada biaya premi yang harus dibayar masyarakat penerima KIS. Besarnya biaya premi disesuaikan dengan kelas perawatan yang diinginkan, yakni kelas 1 Rp 59.500, kelas 2 Rp 42.500, dan kelas 3 Rp 25.500. Biaya disetorkan pengguna setiap bulan berjalan bulan.
Isnandar Bangki