TNews, KESEHATAN – COVID-19 dianggap mulai terkendali, sejumlah negara mulai mencabut sebagian besar pembatasan. Jerman, Austria, dan Swiss menyusul baru-baru ini.
Kanselir Jerman Olaf Scholz menyebut, pembataasan COVID-19 akan dilonggarkan karena gelombang Omicron diyakini telah melewati puncaknya. Meski demikian, ditegaskan bahwa pandemi belum berakhir.
“Setelah dua tahun yang panjang, kami merasa pantas segala hal bagaimanapun berkembang lagi dan ini sepertinya persis yang kami hadapi sekarang,” katanya, dikutip dari Aljazeera, Kamis (17/2/2022).
“Kita bisa mencabut pembatasan step by step, tetapi tetap melanjutkan kehati-hatian,” lanjutnya.
Pada Rabu (16/2/2022), Jerman mencatat 219.972 kasus harian, turun 6 persen dibanding hari yang sama pekan sebelumnya. Insiden infeksi per 100.000 penduduk dalam 7 hari terakhir juga turun dari 1.438 ke 1.401 kasus.
Jerman akan menyetujui pertemuan indoor private bagi yang sudah vaksin atau sembuh dari COVID-19. Pemeriksaan pada toko non eensial maupun bukti vaksinasi juga akan dihentikan, tetapi masker tetap akan diwajibkan.
Sementara itu, Swiss dan Austria juga mengumumkan rencana mencabut hampir semua pembatasan terkait COVID-19. Satu-satunya pembatasan yang tersisa di Swiss adalah wajib isolasi 5 hari jika positif dan harus memakai masker di transportasi publik maupun institutsi kesehatan.
“Masker dan sertifikat COVID tidak lagi dibutuhkan untuk masuk toko, restoran, dan tempat kebudayaan maupun event publik lainnya,” tulis pemerintah Swiss dalam sebuah pernyataan.
Kanselir Austria Karl Nehammer mengatakan, sebagian besar pembatasan akan dicabut pada 5 Maret. Kewajiban memakai masker di toko esensial dan transportasi umum tetap diberlakukan, demikian juga untuk masuk rumah sakit dan tempat-tempat dengan kelompok rentan.
“Ke depan, tampaknya kita bisa dengan hati-hati dan bijaksana tetapi dengan determinasi kembali pada kebebasan yang sudah diambil virus,” kata Nahammer.
Sumber : detik.com
