TNews, TOUNA – Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Tojo Una Una di duga bermasalah terkait dugaan pemalsuan data kelulusan penerimaan CPNS tahun 2016 silam.
Hal itu terungkap saat salah satu honorer daerah hendak memasukan data di BKD Touna beberapa waktu lalu.
Kronologisnya ketika salah satu honorer atas nama Ahmad Monoarfa memasukan data di BKD namanya di anggap eror oleh sistim. Setela dilakukan penelusuran terungkap bahwa atas nama Ahmad Monoarfa sudah lulus CPNS pada tahun 2016 silam,jelas salah satu LSM Fatah Malotoh SH,yang juga dibenarkan oleh Ahmad Monoarfa.
Dijelaskan bahwa nomor kartu ujian dari Ahmad Monoarfa sama dengan nomor registrasi yang dipakai oleh Said Bafadal yang dinyatakan lulus oleh BKD dan sudah menjadi PNS saat itu.
Honorer atas nama Ahmad Monoarfa mengaku merasa dikorbankan karena nomor registrasi CPNS Tahun 2016 tersebut digunakan orang lain.Sehingganya berita ini mulai ramai di bicarakan di kalangan masyarakat Touna bahkan saat ini sedang ramai juga di media sosial.
Lanjut Ahmad Monoarfa,Saat ini saya tidak bisa lagi mendaftar P3K ditolak karena saat saya memasukan registrasi nomor tersebut status saya sudah pegawai negeri sipil,” kata Ahmad Monoarfa yang akrab disapa Mad,kepada media ini belum lama ini.
Saya sudah cek di bagian IT BKD dan mereka telah membuka data dan benar saja nomor registrasi Said Bafadal dan saya itu sama,bahkan terungkap ada pengakuan dari salah satu Kabid Data saat itu turut membenarkan bahwa nama Ahmad Monoarfa ini sudah dinyatakan lulus saat itu.
Anehnya lagi kata Fatah Maloto ,yang turut mengawal persoalan ini,menilai bisanya ada dua nama yang mengunakan nomor yang sama saat itu ,itu berarti ada kelalaian dari BKD saat itu.Bahkan kami juga menduga ada permainan di penerimaan CPNS (K2) saat itu ,iya itu dugaan kita tapi keluarga telah menyurat ke DPR untuk dilakukan Rapat dengar pendapat (RDP) agar semua ini terang benarang,tegasnya.
“Kami berharap Pemda Touna melalui pihak terkait segera menyelesaikan persoalan yang sangat krusial dan menjadi perhatian masyarakat.Pemerintah harus segera mengambil langka agar keberanan dari persoalan tersebut terungkap.Kami juga menegaskan agar pihak penegak hukum mengawal persoalan ini sebab di sini ada dugaan pidana ,jika ini benar benar terjadi,” tandasnya.
Sementara itu ,saat di konfirmasi ke Sekretaris Daerah Kabupaten Tojo Unauna DR.Sovianur Kure mengatakan bahwa dia juga kaget menerima informasi baru,
“iya saya baru terima menerima laporan terkait persoalan ini.Menangapi persoalan ini saya sudah memanggil mantan Kaban BKD Burhanuddin Lahay ,yang saat ini kadis Perhubungan dan Kabid kepegawaian Rusli.Saya sudah undang mereka untuk menjelaskan persoalan tersebut,” jelas sekda.
Kata Sekda Sovianur Kure setelah mendengarkan penjelasan dari Kabid BKD Rusli bahwa dia hanya memproses setelah hasil pengumuman, dan setelah dicek bahwa benar nama Said Bafadal lulus.
“Penjelasan mantan Kaban BKD Burhanudin Lahay juga kepada kami bahwa dia juga tidak mengetahui, sebab proses datanya dari tahun 2010 saya tinggal menindaklanjuti. Iya hanya begitu keterangan dari pihak BKD saat di undang kemarin.Saya juga mengundang Ahmad Monoarfa,” jelas Sekda lagi.
“Lanjut Sekda, pihaknya tidak mengetahui bagaimana prosesnya yang terjadi saat itu,. Meski demikian Ia meminta dari pihak BKD segera melakukan koordinasi dan saat ini sementara berjalan terkait dengan Ahmad Monoarfa yang merasa dirugikan.
Sekda juga mengaku atas persoalan itu bupati Touna segera menyelesaikan permasalahan tersebut.Iya saya sudah perintahkan Kaban BKD Syarif Lasawedi, Data ibu Nanang untuk segera berkoordinasi di KSN. “Nanti kita bawa juga Ahmad Monoarfa biar dia melihat dan mendengar langsung terkait persoalan itu,” tandas Sekda.
Reporter : Dales Lantapon