TNews, MALUKU UTARA TIKEP – Pemerintah Daerah kota Tidore Kepulauan (Pemkot Tikep) melalui Bapelitbang mengatakan, bahwa pihaknya sangatlah bersyukur dengan pernyataan dipaparkan langsung oleh Menteri RI. Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, pada puncak perhelatan Sail Tidore, Sabtu, (26/11), akhir itu.
Demikian disampaikan oleh Kepala Bidang Bapelitbang (Kabid), Ramli Saraha, ketika ditemui dikantornya, (28/11), waktu itu.
Dia mengungkapkan, dengan adanya penetapan diutarakan Pemerintah Pusat tersebut, baginya, Ini sudah menjadi peluang pintu masuk Pemkot Tidore untuk mulai melaksanakan kesiapan administrasi yang dibutuhkan sesuai prosedural diberlakukan.
“Jadi produsernya bagaimana, kita harus mengikuti untuk masuk kedalam basis kawasan strategis pariwisata nasional,” Ucapnya.
Kendatipun diwacanakan hanyalah sebatas ke Kawasan Strategis Pariwisata Nasional, Iapun mengakui, bukan hanya itu saja yang bakalan diburu oleh Pemkot pada kesempatan ini, tetapi juga menyasar kawasan ekonomi khusus.
Olehnya itu, lanjut dia, nantinya rencananya akan dibentuk tim khusus (Timsus) untuk duduk secara bersamaan, ditambah lagi, akuinya hal tersebut telah dibicarakan langsung dengan Kepala Badan Bapelitbang, yakni,
“Jadi ada tim dibagi didorong masuk kedalam basis kawasan strategis pariwisata nasional, begitupun sebaliknya dengan kawasan ekonomi khusus,”Ujarnya.
Ia bilang, awalannya pihaknya begitu mengharapkan agar dapat dimasukkan ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sepertinya halnya yang sudah diperoleh kabupaten kepulauan Morotai sekarang ini.
Sebelumnya perlu diketahui, selepas Sail ke-12 digelar, wacana menjadikan Kota Tidore Kepulauan(Tikep)sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional mengemuka diruang publik.
Isu ini kemudian menjadi menarik untuk diperbincangkan, dikarenai kota Tidore kepulauan belakangan ini dijumpai belum dimasukan kedalam 10 KSPN yang menjadi program prioritas pemerintah pusat
Berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 3 Tahun 2016, ada berjumlah 10 daerah yang sudah ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional yaitu, Danau Toba (Sumatera Utara), Bromo-Tengger-Semeru (Jawa Timur), Borobudur (Jawa Tengah), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), Lombok (Nusa Tenggara Barat), Tanjung Kelayang (Bangka-Belitung), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), Morotai (Maluku Utara), Manado-Likupang-Bitung (Sulawesi Utara), dan Raja Ampat (Papua Barat).
Reporter : Amat Widjaya