TNews, Minut Sulawesi Utara – Senin (21/08/2023) dinihari sekira pukul 02.00 WITA, tiga bangunan rumah di Waleo Dua jaga 6 dan desa Waleo jaga 1 kecamatan Kema Minahasa Utara, ludes di lalap Si Jago Merah. Tiga bangunan (Semula disebutkan dua rumah) yang saat ini tinggal puing ini berada di perbatasan dua desa hasil pemekaran, milik keluarga Lewu-Bernabas dan Lewu-Lumempouw (dua rumah ini dihubungkan dengan jembatan) dan keluarga Gerung-Languju.
Berdasarkan informasi yang berhasil dirangkum TNews menyebutkan asal muasal terjadinya peristiwa kebakaran yang cukup menghebohkan Waleo Raya ini, diduga bermula terjadi di rumah milik Lewu-Lumempouw dengan konstruksi kayu yang beranggotakan 10 orang, yang semula sempat mengadakan aktivitas memasak dengan menggunakan tungku (Dodika-red). Namun menurut Mustari Lewu sang kepala keluarga yang tercatat sebagai salah satu pelayan khusus GMIM Kapoloan Paemanan Waleo, api sudah dimatikan ketika selesai memasak, sebelum ditinggakan tidur oleh dirinya. Informasi lain juga menyebutkan bahwa asal api bermula dari hubungan pendek arus listrik dari rumah yang sama.
Api kemudian menjilat dan membakar bangunan rumah keluarga Gerung-Languju yang berpenghuni tiga orang, yang juga dijadikan warung itu yang berada disebelahnya. Untunglah walaupun kebakaran membesar barang dalam rumah termasuk Bahan Bakar Minyak (BBM) yang di jual serta beberapa tabung Gas Elpiji sempat diselamatkan.
Akibat jarak tempuh yang cukup jauh, dua unit mobil pemadam kebakaran satuan Damkar Minut yang tiba di lokasi dari pangkalan yang berada di Airmadidi, tak bisa berbuat maksimal, menyelamatkan rumah yang keluarga Lewu – Lumempouw yang sudah mulai ludes terbakar, kemudian langsung melakukan pemadaman api di rumah keluarga Gerung-Languju mencegah kebakaran meluas ke bangunan rumah lainnya.
Penjabat Hukum tua desa Waleo dan Waleo 2, Juliana Rumambi dan Marthin Sumampouw ketika dikonfirmasi secara terpisah, membenarkan kejadian ini dan pihaknya sedang melakukan langkah-langkah kedaruratan seperti pemberian bantuan sosial, mengingat keluarga Lewu-Lumempow tidak dapat menyelamatkan barang-barang dalam rumah. “Prihatian dengan kejadian ini, kami sedang mengupayakan dan menggalang bantuan kepada keluarga yang ditimpa musibah kebakaran ini sambil melakukan pelaporan ke bupati Minut melalui camat terkait peristiwa tersebut dan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini,” kata Kuntua Juliana Rumambi.
Sementara itu Kuntua Martin Sumampouw menyatakan bahwa pihaknya sudah melaporan secara lisan kepada camat dan saat ini sedang menunggu kunjungan pimpinan kecamatan Kema itu ke lokasi kejadian. “Laporan awal sudah dilakukan,” kata Martin.
Saat ini ada 13 jiwa yang terdampak peristiwa kebakaran rumah ini. (Penulis Meiyer Tanod)