TOTABAUNEWS, BOLTIM -– Tidak diizinkan melakukan kampanye rapat umum pada tanggal 23 November mendatang, calon Bupati nomor urut 1, Candra Modeong, memprotes sikap Kapolres Polres Bolmong. Ini dia katakan kala konferensi pers bersama sejumlah awak media di warung Kopi Jarod, Matali, Sabtu (21/11).
Candra mengaku, dia ditelpon Kasat Intel Polres Bolmong, Suharno, atas perintah Kapolres Bolmong, bahwa Kapolres tidak mengizinkan penyelenggaran kampanye terbuka di Desa Tutuyan II, Kecamatan Tutuyan, pada Senin (23/11) mendatang. “Apa maksud mereka menghalang – halangi jadwal kampanye kami. Seharusnya itu adalah domain dari Panwaslu,” tegas Candra.
Dimuka para awak media, Candra mengaku geram atas perilaku Polres Bolmong yang terkesan memihak salah satu kepala daerah. “Anehnya saat kampanye dialogis lalu beberapa kandiat yang nyata – nyatanya mengarak massa justru tidak ditegur. Justru netralitas mereka patut dipertanyakan,” kritik Candra yang juga Ketua GP Ansor Boltim.
Akibatnya, pasangan yang diusung oleh Partai Hanura dan PKS ini, tambah dia, sangat dirugikan atas ulah pihak keamanan tersebut. “Kami justru paling dirugikan. Malah undangan bagi petinggi partai Hanura dan PKS terpaksa kita dibatalkan karena adanya larangan tersebut,” tukasnya.
Tim Totabuanews