TOTABUANEWS, KOTAMOBAGU — Pengurangan tenaga honor di lingkup Pemkot Kotamobagu yang berlangsung awal Januari 2016 ini, mendapat perhatian serius dari personil DPRD Kotamobagu.
Dani I Mokoginta, personil Komisi I DPRD Kotamobagu, mengungkapkan keprihatinanya. “Ini jadi keprihatinan bersama, sehingga semua wajib mencarikan solusi terbaik untuk semua,” ujar Aleg PKB ini.
Lanjut politisi PKB tersebut, seandainyapun harus ada pengurangan, dirinya punya dua solusi mekanisme penilaian mana honor yang diangkat. Yang pertama adalah dengan mempertimbangkan parameter kompetensi dan keahlian. “Semakin berkompetensi dan ahli dibidangnya, maka itu yang diprioritaskan,” ujarnya.
Parameter kedua, menurut Dani adalah dengan mempertimbangkan lamanya masa kerja. “Artinya, mana yang lebih lama mengabdi, itu yang diprioritaskan untuk dijadikan pegawai honor,” ujarnya.
Yang menarik, Dani mengatakan, dirinya yakin Walikota tidak terlibat dalam kisruh dirumahkannya pegawai honor di Pemkot, tapi Dani menyebutkan, ini sebatas kebijakan di tingkatan SKPD dan Sekda. “Saya yakin Walikota sayang rakyatnya, termasuk juga para honorer,” tutupnya.
Gian Limabandi
Ya saya sangat setuju dengan opzi tersebut, harusnya pemkot jangan serta merta merumahkan semua tenaga kontrak, harusnya pemkot melakukan seleksi diantaranya tes kompotensi dan lamnya masa kerja, saya telah mensurvey teman2 honorer yg dirumahkan ternyata banyak yg memiliki kompotensi dalam IT, bahkan ada yg telah mengabdi sejak tahun 2008 kemudian dirumahkan, dan bahkan honorer2 yg tidak memiliki kompotensi apapun dan yg mengabdi bRu tahun 2013 saja yg di panggil kembali.
Saya mengusulkan kepada pemkot agar mengkaji kembali dalam menerima dan merumahkan honorer, hanya kRena mempunyai hbungan keluarga dgn pejabat lalu merumahkan honorer yg ber kompotensi dan sudah mengabdi lama.