Kinerja PPL di Boltim Dikeluhkan

0
175
Julius Aror

TOTABUANEWS, BOLTIM – Kinerja Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di Bolaang Mongondow Timur (Boltim) dinilai tidak maksimal, buktinya banyak kelompok tani yang tidak berhasil karena kurangnya pengawasan penyuluh.

Dikeluhkan salah satu petani, Roli Paputungan, warga Kecamatan Modayag Barat ketika dihubungi Media Totabuan Rabu (06/04/2016). “PPL dilapangan seperti tidak serius mengawasi kelompok tani dilapangan, buktinya banyak kelompok tani yang tidak berhasil dengan bantuan yang diberikan pemerintah daerah,” kata Roli.

Menurutnya, dengan tidak diawasi oleh PPL, banyak petani yang salah menyalah gunakan bantuan. “Ketika bantuan diserahkan ke petani, tidak ada lagi tindak lanjut dari penyuluh, sehingga banyak bantuan yang hanya kembali dijual belikan kepada sesama masyarakat,” ujarnya.

Lanjutnya, karena banyak petani meragukan kualitas penyuluh, sehingga mereka lebih memilih penyuluh dari perusahaan yang masuk ketimbang yang ada di daerah. “Banyak petani lebih sukses jika mengikuti penyuluhan oleh Perusahaan ketimbang penyuluh di daerah,” singgungnya

Ia berharap agar pemerintah daerah dapat meningkatkan kualitas penyuluh di daerah, agar petani di Boltim bisa menjadi sukses. “harapan kami, pemerintah kabupaten dapat memberikan pembinaan kepada penyuluh pertanian dilapangan untuk lebih efektif mengawal petani dalam bercocok tanam, sehingga keberhasilan petani dapat terwujud,”teranya.

Terpisah kepala Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kelautan (BP4K) Boltim Julius Aror SP mengakui, jika saat ini pihaknya masih kekurangan tenaga Penyuluh pertanian dilapangan. Sehingga, belum mampu melayani kebutuhan kelompok tani secara utuh. “Kita akui dengan jumlah Penyuluh pertanian di Boltim yang hanya sekitar 40 Orang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan petani, namun dalam waktu dekat ini, kita akan memaksimalkan kinerja mereka,” kata Aror.

Ditambahkannya, dalam waktu dekat ini juga sejumlah penyuluh tersebut akan selalu diberikan bimtek sehingga dapat menguasai perkembangan maupun ilmu yang berkembang. “Selain kita pantau kinerja mereka dilapangan terkait peningkatan pengawasan kepada setiap kelompok, penyuluh juga akan selalu di berikan bimtek baik dari daerah maupun provinsi. Sehingga kualitas mereka dilapangan terus mengalami peningkatan, terutama mengatasi masalah penyakit pada tanaman,”ucapnya.

Dicky Mamonto

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.