TNews, LAMPUNG– Sebuah insiden berdarah terjadi di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, provinsi Lampung , yang mengguncang dunia kepolisian dan masyarakat setempat. Tiga anggota Polri, termasuk Kapolsek Negara Batin IPTU Lusiyanto, SH, tewas dalam penggerebekan judi sabung ayam yang berujung pada baku tembak dengan sekelompok orang tak dikenal.
Penggerebekan yang dilakukan pada Senin sore sekitar pukul 16.50 WIB ini melibatkan tim gabungan dari Polres Way Kanan dan Satreskrim Polres Way Kanan. Namun, upaya penegakan hukum tersebut berubah menjadi tragedi ketika rombongan polisi diserang dengan tembakan dari lokasi sabung ayam yang mereka amankan. Ketiga korban tewas langsung di tempat, termasuk Kapolsek Negara Batin, IPTU Lusiyanto, Bripka Petrus, dan Bripda Ghalib.
Sumber terpercaya mengungkapkan bahwa operasi tersebut berlangsung dengan sangat dramatis. Ketika rombongan polisi mendekati lokasi sabung ayam yang sudah lama beroperasi di kawasan tersebut, mereka sempat melepaskan tembakan peringatan ke udara.
Namun, tak lama setelahnya, tembakan yang terarah langsung menghujani anggota polisi. “Tembakan langsung diarahkan ke rombongan polisi. Kapolsek dan dua anggota lainnya menjadi korban dalam insiden tersebut,” ujar narasumber yang enggan disebutkan namanya.
Tragedi ini semakin mencurigakan, karena lokasi sabung ayam yang digerebek bukanlah hal baru. Berdasarkan keterangan, arena sabung ayam tersebut sudah beroperasi selama bertahun-tahun tanpa gangguan berarti, bahkan terkesan terlindungi oleh oknum-oknum tertentu.
Anggota DPRD Provinsi Lampung, Sahdana, S.Pd, mengkritik keras peristiwa ini dan mendesak Kapolres Way Kanan untuk bertanggung jawab atas kelalaian dalam pengawasan.
“Saya sangat menyayangkan kejadian ini. Lokasi sabung ayam yang sudah bertahun-tahun beroperasi, masa intelijen kepolisian tidak mengetahuinya? Kapolres Way Kanan harus bertanggung jawab,” ujar Sahdana dengan nada geram.
Keberadaan sabung ayam ilegal yang terus tumbuh subur di wilayah ini menambah sorotan tajam terhadap kinerja aparat penegak hukum. Apakah ada permainan bawah tanah yang membuat aksi kejahatan ini terpelihara begitu lama? Masih banyak pertanyaan yang menggantung mengenai keterlibatan oknum dalam melindungi praktik perjudian ilegal yang meresahkan ini.
Peristiwa ini telah mengundang banyak reaksi dari berbagai pihak, dengan masyarakat setempat dan keluarga korban meminta keadilan dan penyelidikan mendalam. Sementara itu, Kapolres Way Kanan hingga kini belum memberikan komentar resmi terkait tragedi ini. (***)
