TNews, YOGYAKARTA – Langit keadilan kembali mendung di atas Sleman. Aliansi Rakyat Peduli Indonesia (ARPI) mendesak Kejaksaan Negeri Sleman untuk segera menuntaskan kasus dugaan korupsi dana hibah pariwisata tahun 2020 yang hingga kini tak berujung kepastian.
Koordinator ARPI, Dani Eko Wiyono, menyuarakan kekecewaannya atas lambannya penanganan perkara yang telah mengendap selama lima tahun tanpa satu pun tersangka ditetapkan. “Apakah keadilan sudah dibungkam oleh uang? Rakyat berhak curiga, sebab hingga hari ini, senyap tak bersuara,” ujarnya lantang, Selasa (29/4/2025).
Ia menyoroti ketimpangan penegakan hukum dengan membandingkan kasus serupa yang telah tuntas lebih cepat meski nilainya jauh lebih kecil. “Janji tiga bulan tinggal janji. Trihanggo telah ada tersangka, sementara 10 miliar dana hibah masih dibiarkan menjadi teka-teki,” tambahnya.
ARPI menuntut transparansi dan langkah konkret Kejari Sleman dalam mengungkap kebenaran. Mereka menyerukan masyarakat untuk tidak diam dan turut mengawal jalannya hukum. “Itu uang rakyat, uang masa pandemi. Jangan biarkan keadilan dikubur bersama harapan,” tegas Dani.
Dalam orasinya, Ustadz Deni pun mengingatkan pentingnya keadilan sebagai sandaran rakyat. “Tegakkan hukum, bukan sekadar simbol. Rakyat butuh ketenangan yang bersumber dari kebenaran,” ucapnya.
ARPI menegaskan, keadilan tak boleh ditunda lebih lama lagi. Sudah saatnya Kejaksaan membuka tabir kasus ini dan menegakkan hukum tanpa pandang bulu.*
