TOTABUANEWS, MANADO – Pembahasan APBD-P 2016 antara Komisi 4 membidangi Kesejahtraan rakyat ( Kesra) bersama dengan Dinas Sosial berlangsung alot. Pasalnya, dalam pembahasan terungkap jika masih ada 31 ribu keluarga sangat miskin belum tersentuh dari pemerintah. Mendengar data dari Kadis Sosial Lisje G Punu, Ketua Komisi 4 James Karinda pun terkejut dan prihatin.“Kondisi seperti ini, berarti program OD-SK belum pro rakyat. Kami ingatkan agar mengurangi kegiatan seremonial. Lebih tingkatkan program sosial yang langsung menyentuh dengan masyarakat,” kata Karinda.
Sementara itu, dalam pembahasan dengan Dinas Sosial terungkap juga jika penyaluran bantuan untuk masyarakat miskin tidak tepat sasaran. Seperti pengakuan Syeni Kalangi, di Bolmong dan Boltim ada bantuan keluarga miskin khususnya rumah yang tak layak di tinggali. Tetapi yang menerima bantuan keluarga yang rumahnya layak untuk di tinggali. ”Dinas Sosial harus data lagi, karena banyak bantuan bagi keluarga miskin banyak yang tak tepat sasaran,” tegas Kalangi.
Sementara Norie Supit meminta Dinas Sosial memperhatian bantuan bagi Lansia. Karena para Lansia juga mengharapkan bantuan dari pemerintah. Menanggapi pertanyaan dari anggota Komisi 4, Lisje G Punu mengakui semua masukan akan diperhatikan. Memang diakui Punu, khusus data keluarga miskin dari BPS Banyak yang glondongan. ” Data yang paling tepat adalah dari Kementerian Sosial,” pungkasnya. Pembahasan APBD-P dimulai sejak Selasa (27/9).