TOTABUANEWS, BOLMONG – Panitia Pengawas (Panwas) Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Rabu (9/11/2016), mengelar Fucus Group Discussion (FGD) Pengawasan Pemilihan Umum (Pemilu) Partisipatif pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bolmong 2017.
Agenda yang dibuka Ketua Panwas Bolmong, Neny Kumayas SIP MA ini, sukses digelar dan diikuti para camat se-Bolmong, Ormas, tim pemenangan Paslon, media masa, serta dilaksanakan di Rafida Resto Kotamobagu.
Selain itu, kegiatan tersebut, menghadirkan tiga pemateri atau narasumber yakni Dr Drs Novie Reflie Pioh MSi dari unsur akademisi, Piters Somboadile dari usnsur peneliti sosial budaya, serta Pjs Bupati Bolmong Adrianus Nixon Watung SH diwakili Asisten I Drs Cristovel Tito Kamasaan MM.
Ketua Panwas Bolmong, Neny Kumayas SIP MA, saat membuka kegiatan FGD mengatakan, agenda ini dilaksanakan dalam rangka mengoptimalkan tugas-tugas pengawasan Pilkada Bolmong.
“Komisioner Panwas hanya tiga orang, dan dibantu Panwascam serta Panwas lapangan. Jadi kami butuh semua elemen untuk bersama-sama ikut mengawasi jalannya Pilkada Bolmong ini,” kata Kumayas.
Dia juga memberikan apresiasi atas antusias perserta menghadiri acara FGD.
“Trima kasih atas kehadirannya,” ucapnya.
Narasumber pertama, Dr Drs Novie Reflie Pioh MSi, Dekan Fispol Unsrat periode 2016 -2020, dalam membawakan materi menjelaskan, pengawasan partisipatif perlu dilaksanakan agar menjadikan Pilkada Bolmong berkwalitas.
“Perlu ada pengawasan bersama/sinergitas. Pengawasan yang dimaksud bukan hanya pada saat pemilihan saja akan tetapi ketika tahapan Pilkada mulai berjalan,” ujarnya.
Narasumber kedua, Asisten I Pemkab Bolmong, Drs Cristovel Tito Kamasaan MM mengatakan, Panwas Bolmong, harus bekerja sesuai aturan jika salah harus diproses.
“Jika bicara aturan maka sudah jelas,” ucap Kamasaan.
Menurutnya, Bolmong cukup besar baik secara wilayah maupun jumlah pemilih.
“Pilkada 2017 ini, harus sukses,” ujarnya. Sedangkan narasumber ketiga, Piters Somboadile dari unsur peneliti sosial budaya mengatakan, Pilkada Bolmong 2017 ini, pertamakali hanya diikuti dua pasang atau head tu head.
Menurutnya, pemilihan yang hanya diikuti dua pasang maka sangat rawan.
“Apalagi adanya ketidak adilan dalam pelaksanaan pemilihan maka dapat dipastikan pertama adalah kekerasan,” ujarnya.
Untuk itu, dia mengajak kepada seluruh element masyarakat untuk sama-sama mengawasi setiap proses tahapan Pilkada ini.
“Pengawan pilkada bukan hanya tugas dari penyelenggara namun tugas dari semua elemen masyarakat, dan Harus ada sikap netral, imprasial serta independen,” kata Piters.
Dia menuturkan, beberapa kali Pilkada Bolmong, kebanyakan masyarakat lebih memilih ikut sebagai kontestan atau pendukung.
“Padahal mereka lupa ada wilayah lain yang lebih strategis dan bisa diikuti seperti peyelengara Pilkada,” tuturnya.
Dalam FGD tersebut, para peserta sangat antusias memberikan masukan, kritikan serta pertanyaan kepada para narasumber termasuk Panwas Bolmong.
TIM TOTABUANEWS