TOTABUANEWS, BOLTIM – Kurang lebih 46 Penyuluh Pertanian Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), menuai sorotan Bupati Boltim, Sehan Landjar. Pasalnya para penyuluh tersebut jarang turun ke lapangan.
Menurut Bupati, jika penyuluh lapangan tidak melakukan tugas dengan baik maka seharusnya diberhentikan dalam tugas. “Ada penyuluh yang tidak pernah datang ke lokasi, dan itu sangat fatal bagi para petani,” tegas Landjar.
Dirinya menyoroti penyuluh yang bertugas di desa Togid, di mana, petugas lapangan tersebut dikeluhkan oleh petani. “Ada petani yang melapor kepada saya, salah satu penyuluh tidak pernah kelapangan,” tegasnya.
Sementara, Kepala Dispertanak Boltim, Ramlah Mokodompis, menepis soal penyuluh tersebut. Menurutnya semua penyuluh masih aktif dalam bertugas, namun koordinasi sesama penyuluh, baik koordinatornya maupun anggota ada missed komunikasi. “Semua aktif, hanya saja ada salah satu penyuluh yang kurang kelapangan dikarenakan kehamilannya sudah membesar,” ujarnya.
Ditambahkanya, ini menjadi perhatian serius bagi Dispertanak, untuk lebih memaksimalkan petugas lapangan pihaknya akan mengevaluasi para penyuluh. “Ini menjadi perhatian kami dan akan ada evaluasi para penyuluh dalam kinerja mereka di lapangan,” ujar ramlah.
Peliput: Dicky Mamonto