TOTABUANEWS, MANADO – DPRD Sulut melalui Komisi 1, Komisi 2 dan Komisi 3, melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama pimpinan PT Karunia Kasih Indah (KKI), pemegang HGU kelapa sawit di lahan pertanian desa Bolangat dan Bolangat Timur, kecamatan Sangtombolang, kabupaten Bolaang Mongondow, Senin (14/8/2017).
Rapat dipimpin Wakil Ketua DPRD Sulut, Wenny Lumentut, dihadiri Kepala Dinas Perkebunan Jefry Ngantung, Kadis Pertanian dan Perikanan Arie Bororing, Kadis PUPR Stiff Kepel, sejumlah pejabat teknis dan Direktur Utama (Dirut) PT Karunia Kasih Indah (KKI), Dwi Tjiptodharmono.
Anggota DPRD Sulut, Julius Jems Tuuk, mengungkapkan sesuai perundang-undangan, alih fungsi lahan sawah dapat dilakukan hanya untuk pembangunan fasilitas umum seperti waduk, jalan umum, bendungan, irigasi, saluran air minum, drainase, sanitasi, pelabuhan, bandara, stasiun dan jalan kereta api, terminal, fasilitas keselamatan umum, cagar alam dan pembangkit jaringan listrik.
“Tidak diatur untuk kelapa sawit. Sebagai anggota legislatif dari tanah Totabuan, agak aneh bagi saya bagaimana jadinya tanah negara yang sebelumnya dikelola oleh PT Wahana Klabat Sakti (WKS) tiba-tiba dijual kepada PT KKI tidak melibatkan pemerintah, ini tidak logis, izin pimpinan saya akan uji masalah ini di PTUN,” tegas Jems Tuuk.
Dipertanyakan Jems Tuuk, BPN memberikan rekomendasi kepada PT KKI, padahal yang disebut dengan HGU sesuai amanat undang-undang adalah kewenangan presiden, pemerintah kabupaten dan kota hanya mengusulkan, menteri yang melakukan verifikasi, kemudian dieksekusi oleh gubernur.
“Jika benar gubernur yang mengeluarkan izin HGU di lahan basah, maka saya katakan gubernur yang lama melakukan offside terhadap kebijakan, dan saya akan penjarakan! Saya akan membawa masalah ini ke Polda, saya pernah menjadi ketua kelompok tani, untuk menjebol saluran saya harus meminta izin sangat ketat,” tukas Jems Tuuk.
“Menjadi konsen saya, ketika masyarakat dan negara masih membutuhkan beras, kemudian datang perusahaan yang merusak lahan produktif untuk menghasilkan beras,” pungkas politisi PDIP yang terkenal sangat vokal yang dianugerahi anggota DPRD Sulut terbaik tahun 2016 oleh Forum Wartawan DPRD Sulut (FORWARD’S).
David Rumondor
?