TOTABUANEWS, BOLTIM – Pasangan Usia Subur (PUS) di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), dominan menggunakan alat suntikan kontrasepsi.
Tercatat, ada 77 persen PUS hingga awal Bulan Oktober ini, telah menggunakan suntik kontrasepsi atau sekira 12.207 PUS pengguna. Sementara untuk Pil KB hanya 4.112 dan impland 2.203. “Sisanya pengguna Tobektomi 301, kondom 255 dan 207 orang terbagi IUD dan vasektomi,” papar Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Boltim, Saida Potabuga, (4/10/2017).
23 persen PUS lainnya di boltim, belum ikut program pemerintah dua anak cukup. Padahal program sosialisasi mengenai kontrasepsi jangka panjang sudah disampaikan ke masyarakat. Namun masyarakat masih ada yang takut. “Ini akibat minimnya pengetahuan masyarakat pentingnya menggunakan alat kontrasepsi suntikan. Tapi diupayakan semua warga Boltim menggunakan alat kontrasepsi,” ujar Potabuga.
Dijelaskannya, para petugas diajarkan kembali tentang pemasangan alat kontrasepsi seperti impaland, IUD dan Vasektomi. Demi tercapainya target sudah ditentukan. “Nanti akan ada pelatihan kembali kepada petugas, jadi ke depan lebih banyak lagi penggunan suntikan kontrasepsi,” jelasnya.
Salah satu warga Desa Tutuyan Kecamatan Tutuyan, Nita Mokoagow mengungkapkan, sejak mendapat anak pertama dirinya dan suami bersepakat menggunakan alat suntik kontrasepsi. Sudah berjalan selama empat tahun terakhir. “Saya beralih ke suntikan, karena sering lupa minum pil,” katanya.
Peliput: Dicky Mamonto