TOTABUAN.NEWS- Manado- Komisi III DPRD Sulut melakukan check on the spot Tol Manado Bitung untuk mencari tahu lokasi lokasi mana saja yang bermasalah dan sejauh mana progres pekerjaannya serta kendala apa yang dialami.
Pada kunjungan ke lapangan Senin (04/02/19) siang, personil komisi III dipimpin langsung ketua Adriana Dondokambey , Wakil ketua Komisi Amir Liputo, Sekretaris Komisi Edyson Masengi serta anggota masing-masing Yongkie Liemen, Boy Tumiwa, Billy Lombok, Bart Senduk, Judy Moniaga, Dicky Makagansa didampingi Kepala BPJN Wilayah XV Manado-Gorontalo, Triono Junoasmono, Direktur Jasa Marga Manado-Bitung George Manurung melihat secara dekat progres pengerjaan proyek yang berbandrol triliunan rupiah tersebut.
Kepada sejumlah wartawan yang ikut mendampingi tim komisi III, Kepala BPJN XV Triono Junoasmono mengungkapkan, pihaknya terus berupaya memaksimalkan proyek tol terpanjang di Indonesia Timur tersebut bisa tuntas sesuai target yang diharapkan.
Namun demikian Triono mengakui dalam pelaksanaannya, terdapat sejumlah kendala di lapangan yang membuat proyek tersebut kemungkinan bisa molor dari target khususnya segmen I (STA 0-7 KM) dan segmen II (STA 7-14 KM).
Dijelaskannya , untuk segmen I ada beberapa struktur bangunan jembatan yang masih butuh waktu penyelesaian sehingga dipastikan belum bisa selesai dalam waktu dekat ini.
“ Beberapa struktur jembatan saat ini sedang dikerjakan, sedikit mundur waktunya karena memang ada penguatan struktur. Kenapa kita perlu perkuat, karena memeng posisi jembatan ini cukup tinggi,” jelas Triono.
Hal tersebut menurutnya dilakukan untuk mengantisipasi adanya faktor keselamatan sesuai standard Kementerian PUPR terkait perubahan disain oleh Komisi Keselamatan Jembatan (KKJT) guna memastikan.Meski demikian khusus untuk pembangunan badan jalan, dirinya memastikan bulan April nanti ruas 0-7 km bisa selesai.
“ Untuk segmen II (STA 7-14 KM) target kami mudah- mudahan bisa selesai awal April sesuai dengan rencana. Memang masih ada salah satu bidang tanah yang belum selesai di STA 7-14 ini, mudah-mudahan Bulan Februari ini permasalahan tersebut bisa selesai. Ini yang masuk domain pemerintah yakni segmen I dan II. Sedangak sisanya dari 14-40 KM dibangun oleh PT Jasa Marga. Itupun diselesaikan secara bertahap karena terkendala masalah pembebasan lahan.” terang Triono.
Sementara itu Direktur Jasa Marga George Manurung selaku penanggung jawab STA 14-45 KM menjelaskan kepada Komisi III sejumlah progres maupun kendala yang dihadapi serta hasil yang telah dicapai sampai dengan awal tahun 2019.
“ Memang perkiraan pak Gubernur bisa diselesaikan awal April, namun kami menemui kendala penyelesaian di simpan susun Kauditan. Walaupun nanti di Airmadidi sudah selesai, tapi akan sulit bagi pengguna jalan tol dikarenakan akses Kauditan belum selesai yang memiliki panjang 3.5 KM. Disisi lain lahan di situ baru dibebaskan terlebih kami baru masuk kerja di Bulan Januari sehingga waktu efektif kami sangat sedikit ditambah faktor cuaca yang kurang mendukung sehingga kemungkinan Agustus baru selesai. Kendala- kendalaini nantinya akan kami sampaikan ke Pemerintah Provinsi , “ beber Manurung.
Menanggapi hal tersebut,ketua komisiIII Adriana Dondokambey mengatakan dirinya memahami apa yang disampaikan pihak BPJN XV maupun PT Jasa Marga setelah melihat secara langsung progres yang terjadi saat ini dilapangan. DPRD Sulut melalui komisi III yang dipimpinnya akan segera berkoordinasi dengan Kementerian PUPR maupun Pemprov Sulut terkait kelanjutan proyek Tol Manado-Bitung.
“ Kami DPRD khususnya komisi III memahami kendala yang dihadapi BPJN maupun PT jasa Marga . Sebab hasil kunjungan di lapangan terutama pembangunan jembatan memang perlu adanya desain serta penguatan struktur agar hasilnya nanti bisa maksimal karena ini menyangkut keselamatan pengguna jalan tol itu sendiri , “ pungkas politisi PDIP ini.
((Dvd))