Panwas ‘Gagal’ Buktikan Money Politik

0
218

TOTABUANEWS.COM, Kotamobagu – Sudah menjadi rahasia umum dugaan money politic (politik uang), menjalar Kotamobagu, saat Pilwako lalu. Sayangnya, Panwas Kota Kotamobagu, seakan ‘gagal’ membuktikannya.

Padahal, informasi berkembang, sejak H-3 hari pencoblosan Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota, Kota Kotamobagu (Pilwako KK), 24 Juni lalu. Nyaris seantero Kotamobagu, digemparkan dengan isu peredaran uang. Uang yang beredar kala itu disinyalir dari para tim sukses kandidat, untuk membayar alias membeli suara. Besarannyapun, bervariasi, antara Rp50 Ribu, Rp200 Ribu hingga Rp500 Ribu. Bahkan, ada kandidat yang memberikan pulsa, demi meraup suara. Dan hal tersebut, diduga kuat dilakukan oleh semua pasangan kandidat yang bertarung di Pilwako.

Namun, Ketua Panwas Kota Kotamobagu, Agus Irianto Paputungan SE MM, ketikak dikonfirmasi soal ini seakan membenarkan ada money politik di Pilwako KK. Namun, dia mengaku kelabakan dan susah untuk membuktikannya. Ditanya apakah gagal mencari barang bukti dan saksi soal indikasi pelanggaran Pemilu dia membantah tidak gagal. “Bukan gagal, tapi sulit membuktikan. Padahal kami bersama pihak keamanan, mencari informasi soal indikasi money politik,” aku Irianto saat dihubungi Minggu kemarin.

Dia memang mengaku indikasi kecurangan tersebut ada. Namun, masyarakat pun tak ada yang berani mengaku. Bila memang ada laporan, maka pihaknya tak akan segan menindaklanjuti. “Asal ada barang bukti, dan saksi serta kapan dan dimana kejadian, kami akan proses,” katanya lagi.

Sekedar diketahui, empat kandidat yang bertarung lalu yakni pasangan nomor urut Tatong Bara-Jainuddin, nomor urut 2 Nurdin Makalalag-Robert Siagian, pasangan urut 3, Djainudin Mokodompit-Rustam Simbala dan nomor urut 4 Muhammdah Salim Landjar dan Ishak Sugeha.(dar)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.