TNews, KOTAMOBAGU – Masuk musim kemarau panjang diprediksi Kotamobagu akan krisis pangan. Sebagaimana hitungan Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kotamobagu, jika stok pangan hanya bisa bertahan hingga dua (2) bulan ke depan. Hal ini dikatakan Kepala DKP Kotamobagu, Nurachim Mokoagow, melalui Kepala Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan, Hartono Paputungan, Rabu, (11/09/2019). “Berdasarkan hasil hitungan demikian adanya, makanya sampai dua bulan kedepan masih tersedia,” katanya.
Menurutnya, untuk saat ini memang belum ada pengaruh sigifikan.”Tetapi seandainya musim panas akan berlanjut, maka yang pasti sangat berpengaruh pada ketersediaan bahan pangan, terutama beras,” ujarnya.
Dijelaskannya, antisipasi sudah dari awal sudah sering disebutkan tentang penting sekali untuk mengembangkan sumber pangan alternatif. “Sebagai bahan pangan subtitusi, lebih lanjut dilakukan koordinasi dengan pihak Bulog guna penambahan quota cadangan beras,” pungkasnya.
Berikut data Pragnosa Ketersediaan Beras Kotamobagu hingga Agustus:
Produksi Padi GKP : 1,496,75 Ton
Produksi Gabah GKP : 1,387,49 Ton
Produksi Gabah diolah menjadi beras : 870,51 Ton
Produksi Beras : 841,52 Ton
Jumlah ketersediaan beras untuk konsumsi di Kotamobagu : 841,52 Ton. Dibanding jumlah penduduk per bulan Agustus : 123.563 Jiwa dengan konsumsi beras per kapita per tahun : 107,7 Kg per tahun. Untuk ketahanan pangan 2 bulan.
Sumber data : DKP Kotamobagu