APD Minim, Jas Hujan Jadi Solusi Bagi Petugas Medis

0
66

TNews, JAKARTA – Petugas medis di puskesmas di Banda Aceh, Aceh, masih ada yang menggunakan jas hujan karena alat pelindung diri (APD) terbatas. Pemerintah diminta memprioritaskan keselamatan tim medis dalam penanganan pasien Corona (COVID-19).

“Masih ada tenaga medis kita yang menggunakan baju hujan, yang belum standar, padahal sudah didistribusikan tetapi terbatas, hanya ada dua, seharusnya minimal lima,” kata Ketua DPR Kota Banda Aceh Farid Nyak Umar kepada wartawan, Selasa (7/4/2020).

Keterbatasan APD ini diketahui setelah Farid bersama sejumlah anggota DPR Kota Banda Aceh melakukan sidak pada Senin (7/4) kemarin. Mereka mendatangi dua puskesmas, yaitu Puskesmas Kuta Alam di Gampong Mulia dan Puskesmas Meuraxa.

Menurut Farid, sidak digelar untuk untuk memastikan kesiapan puskesmas dalam menjalankan tugas mereka. Selain itu, untuk memberikan masukan kepada pengambil kebijakan yaitu Wali kota Aminullah Usman dalam menangani COVID-19 di Kota Banda Aceh.”Kita juga melihat ada beberapa fasilitas di Puskesmas yang perlu dilengkapi seperti tempat cuci tangan portabel,” jelas Farid.

Farid bersama pimpinan DPRK mendorong Pemko Banda Aceh memastikan semua tenaga medis dan paramedis harus diprioritaskan keselamatannya. Hal itu, jelasnya, karena tim medis merupakan orang yang berada di garda terdepan dalam melayani masyarakat dan melakukan upaya pencegahan COVID-19 di Kota Banda Aceh. “Kita harus pastikan mereka terproteksi dalam menjalankan misi yang mulia ini,” sebut Farid.

Farid menjelaskan, dalam sidak itu, diketahui para tenaga medis berharap pemerintah menyediakan tempat khusus yang representatif dan fasilitas khusus lainnya. Salah satunya di Rumah Sakit Meuraxa yang menjadi rumah sakit rujukan COVID-19.”Mereka harus disediakan tempat khusus, transportasi khusus, agar mereka merasa aman dan nyaman saat menjalani tugas menangani para pasien, sekali lagi ini perlu dipastikan oleh pemerintah,” bebernya.

Selain itu, Farid meminta masyarakat meningkatkan rasa empati terhadap tenaga medis dan paramedis. Warga diharapkan tidak menolak keberadaan petugas medis setelah melayani pasien.”Kita harus berkontribusi membantu saudara-saudara kita, apalagi tenaga medis dan paramedis sudah banyak berkorban dalam penanganan pasien COVID-19,” ujarnya.

 

Sumber : Detik.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.