Hal yang Diyakini Bisa Tingkatkan Keparahan Pasien Corona

0
77

TNews, SEHAT – Para ilmuwan dalam studi baru menjelaskan hal yang dapat membantu prediksi tingkat keparahan pasien karena virus Corona COVID-19. Studi ini menunjukkan bahwa reseptor aktivator plasminogen urokinase yang larut dalam protein (suPAR) dapat membantu para ilmuwan memprediksi pasien yang cenderung mengembangkan virus Corona COVID-19 dengan kondisi parah.

Mengutip Medical News Today, studi ini diyakini mampu membantu dokter dalam mengidentifikasi pasien pada saat perawatan intensif. Studi yang dimuat dalam jurnal Critical Care lantas menyebut hubungan antara tingkat tinggi suPAR sebagai bagian dari diagnosa pasien COVID-19 dalam tingkat seberapa parah penyakit.

“Kami mengukur suPAR sebagai bagian dari diagnosa COVID-19, kami mungkin tahu siapa yang harus diawasi dan siapa yang bisa pulang,” kata Prof Jochen Reiser, Ralph C Brown, MD, Profesor Ilmu Penyakit Dalam, Ketua Departemen Ilmu Penyakit Dalam di Rush University, Chicago, dan penulis penelitian tersebut.

“Dengan memantau tingkat suPAR plasma memungkinkan pemantauan yang lebih baik dan menerapkan perawatan baru dan suportif sejak dini,” tambahnya.

Dalam penelitian ini, dianalisis 15 pasien COVID-19 dari Rush University Medical Center dan 57 pasien dari University of Athens Medical School di Yunani. Usai mengukur kadar darah pasien, para ahli menilai berapa lama sebelum pasien akhirnya membutuhkan ventilator.

Temuan ini menyebutkan bahwa pasien yang memiliki kadar suPAR lebih tinggi dalam darah, membutuhkan intubasi lebih cepat dibandingkan yang memiliki kadar suPAR lebih sedikit.

“Ini adalah laporan pertama di dunia yang menunjukkan bahwa suPAR yang meningkat pada pasien COVID-19 dapat memprediksi keparahan,” kata Raiser.

“Karena suPAR adalah reaktan dari sistem kekebalan tubuh bawaan, itu adalah indikator tingkat keparahan penyakit. Hasil ini menunjukkan bahwa semakin tinggi kadar suPAR plasma, semakin buruk paru-paru pasien. Semakin tinggi tingkat suPAR, semakin memungkinkan pasien membutuhkan intubasi,” tambahnya.

 

Sumber: Detik.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.