TOTABUANEWS, Molibagu – Rekomendasi ke pemerintah pusat terkait rencana pembuatan bandar udara (Bandara) yang diberikan tim teknis provinsi kepada Pemerintah Daerah (Pemda) Bolaang Mongondow (Bolmong) membuahkan kekecewaan bagi segenap elemen masyarakat kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel).
Masyarakat berharap dan meminta kepada gubernur sulut DR SH Sarundajang juga dapat memberikan kesempatan kepada Pemda Bolsel terkait rekomendasi Gubernur mengenai pembangunan bandara satu-satunya di Bolaang Mongongdow Raya (BMR).
Keputusan tim teknis provinsi yang menyatakan kabupaten Bomong lebih layak, menurut mereka sangat tidak adil dan terkesan tidak objektif.
Keinginan masyarakat Bolsel memperjuangkan daerahnya untuk dijadikan satu-satunya daerah yang memiliki bandara, kendati Pemprov sudah menetapkan daerah lain, tidak membuat mereka patah semangat. Ketua Pusat Studi Pengembangan Pembangunan Bolsel Ahmadi Modeong mengatakan, kesempatan awal yang diberikan Gubernur Sulut kepada kabupaten Bolsel saat itu, sangat disambut positif oleh pemerintah daerah dan masyarakat luas. Sehingga oleh pemerintah dan masyarakat saling bahu membahu soal penetuan lokasi bandara yang layak. Tapi kemudian keputusan tim teknis provinsi menilai Bolmong lebih layak, telah mengecewakan masyarakat bolsel.
“Hasil kajian tim teknis provinsi sangat tidak bisa diterima masyarakat Bolsel, karena disertai dengan alasan yang tidak jelas dan tidak mendasar. Olehnya, hasil kajian tim provinsi ini harus ditinjau kembali. Diperlukan peninjauan yang objektif, ilmiah dan profesional soal kelayakan lokasi bandara, ujar Modeong.
Forum Pemuda Bolsel, Anwar Mooduto, meminta kepada Gubernur untuk dapat juga mengakomodir Pemda Bolsel dan masyarakatnya dalam upaya pembangunan bandara di Bolsel. Selain itu, mereka juga meminta agar Pemprov memberikan rekomendasi sebagai syarat awal studi kelayakan untuk pembangunan bandara di wilayah tersebut, dan dapat memberikan kesempatan dan alternatif daerah mana yang lebih layak.
“Kami sangat yakin Bolsel yang paling layak. Jadi, serahkan saja pada pemerintah pusat lewat studi kelayakan yang lebih ilmiah dan komprehensif menentukan apakah Bolmong atau Bolsel yang lebih layak. Karena apa yang telah diputuskan oleh tim teknis provinsi tidak objektif,” tegas Mooduto. (marshal/jun)