TNews, SAINS TEKNO – Sebuah galur (strain) flu babi baru bernama G4 EA H1N1 (disingkat G4) baru saja diidentifikasikan oleh para ilmuwan di China dalam studi yang dipublikasikan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.
Meskipun pada saat ini G4 hanya menular dari hewan ke manusia, para ahli menyebut bahwa virus bisa bermutasi menjadi menular antar-manusia dan berpotensi menjadi pandemi.
Meski demikian, para pakar kesehatan setuju bahwa virus ini bukan sesuatu yang harus kita takutkan saat ini juga. Berikut adalah tiga alasannya seperti dilansir dari Healthline, Kamis (7/2/2020):
- Belum bisa menular antar-manusia
Seperti disebutkan di atas, pada saat ini G4 hanya bisa menular dari hewan ke manusia. Tim ahli di China mengidentifikasikan orang-orang yang terinfeksi virus G4 dan menemukan bahwa strain baru ini bisa mengikat pada reseptor pada manusia dan bereplikasi di saluran pernapasan.
Namun, virus ini tidak atau belum bisa menyebar dari orang yang telah terinfeksi ke orang-orang lain. Virus G4 memang berpotensi mengalami mutasi yang membuatnya bisa menular antar-manusia seperti banyak virus flu lainnya, termasuk virus flu babi H1N1 yang menyebabkan pandemi pada 2009.
Namun, mutasi seperti ini bisa juga tidak terjadi, seperti yang kita lihat pada strain virus flu burung H5N1. Disebutkan oleh WHO dalam situs resminya, hampir semua kasus infeksi H5N1 terjadi pada manusia yang mengalami kontak dekat dengan burung, bangkai burung atau lingkungan yang terinfeksi. “Virus ini (H5N1) tidak menginfeksi manusia dengan mudah, dan penyebaran dari manusia ke manusia tampak langka,” tulis WHO.
Meski demikian, para pakar seperti pakar ilmu virus Benjamin Neuman, PhD juga berkata bahwa kita harus mewaspadai G4 karena sulit untuk memprediksikan virus mana yang akan bermutasi dan menjadi pandemi baru.
- Punya banyak kemiripan dengan strain flu lainnya
Christine Johnson, VMD, MPVM, PhD, seorang profesor dan peneliti epidemiologi berkata bahwa kekhawatiran akan virus flu baru ini adalah apakah manusia memiliki imunitas terhadapnya.
Biasanya, imunitas yang didapatkan dari infeksi-infeksi sebelumnya dapat membantu kita mengurangi tingkat keparahan infeksi virus baru atau bahkan mencegahnya.
Akan tetapi, para ahli China berkata bahwa kebanyakan orang tidak memiliki imunitas terhadap G4. Johnson berkata bahwa jika sebuah populasi tidak memiliki imunitas sama sekali, sebuah penyakit baru bisa menyebar dengan sangat cepat. Namun, banyak orang sudah pernah terinfeksi H1N1 sebelumnya.
Neuman berkata bahwa pandemi H1N1 pada 2009 mungkin memberikan imunitas untuk menghadapi virus G4. “Beberapa bagian dari G4 (juga) cukup mirip dengan strain batuk pilek biasa sehingga (G4) mungkin bisa dengan mudah dikenali oleh sistem imun seseorang,” ujarnya. Baca juga: Flu Babi Pernah Jadi Pandemi, Ini 6 Faktanya
- Sudah terdeteksi oleh para ilmuwan
Pada saat ini, G4 telah menarik perhatian para ilmuwan dunia yang bersemangat untuk mengumpulkan lebih banyak informasi mengenai virus baru ini.
Dengan demikian, para ilmuwan akan lebih mampu menyiapkan vaksin yang bisa melawan G4 jika nantinya diperlukan. Perhatian terhadap G4 juga berarti orang-orang yang berisiko terinfeksi akan diberi vaksin yang menangkal virus flu lainnya.
Tujuannya adalah agar G4 kesulitan melakukan rekombinasi dengan virus lain di dalam tubuh manusia yang terinfeksi dan menghasilkan strain baru yang lebih mudah menular antar-manusia.
Sumber : Kompas.com